https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Tetap Bersyukur
Oleh :Mia Pangesti
Aku memang tidaklah sempurna
Jelek,bodoh,tak baik ,dan tak ada daya
Tapi kubersyukur,
Dengan kekurangan yang kupunya itu,
Aku bisa mengerti akan ketulusan orang yang mendekatiku
Apakah orang itu benar-benar tulus mendekati dari hati
Atau hanya sekedar mampir untuk menyakiti diri.
RINDU
Oleh:Mia Pangesti
Sudah kesekian hari aku menanti
Entah berapa hari lagi,ku harus melewati
Deret rindu untukmu semakin menjadi
Saat ruang mulai menyepi
Terlarut harap dalam doaku ini.
Ya alloh,
Kutitipkan salam rindu untuknya lewat mu
Jagalah dan naungilah di setiap derap langkahnya
Mudahkanlah jalanku dengan-nya,agar lekas bertemu kembali.
Ramadhan
Oleh:Mia Pangesti
Ada yang sudah berlalu
Tetapi bukan sifat buruku
Ramadhan memang telah pergi
Tapi tidak dengan kasih-nya
Janganlah terputus para pengemis
Untuk hari esok dan selamanya
Panjang umur hari baik
Bawalah diriku kepertemuan selanjutnya.
Perihal Rasa
(Oleh:Mia pangesti)
Perihal rasa.
Memang susah jikalau ingin menafsirkan-nya dengan kata
Karena sebuah rasa,takan bisa diterka secara langsung
Butuh proses untuk memaknai-nya
Perlahan tapi pasti
Suatu rasa akan bisa terkuakan
Melalui apa yang bisa mewakilinya.
Surat kecil Untuk negeri
Oleh:Mia Pangesti
Hiruk pikuk kendaraan berlalu lalang
Rumah mewah,gedung pencakar langit berderet dengan megah-nya.
Tapi apa?
Lihatlah ke sekitar bangunan itu.
Apakah kau temukan kemegahan disitu?
Sungguh ironi bukan?
Pemukiman kumuh dijadikan hunian-nya
Kardus usang,dijadikan rumah tempat istirahatnya
Rintihan lapar dan kesakitan menjadi atmosfernya
Bumi semakin menua
Dan kesenjangan-pun semakin menjadi jadi
Harapan dari kami,semua hal itu bisa terkurangi
Dari kami Putra putri bumi pertiwi."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.