https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Sukma yang Bersandar
By: Najma Maiazahra Aline
Ego rekaan teguh berseri
Biarpun wadah ini mengingkari
Ufuk timur mulai meyombongkan diri
Apa daya kebutaan ini menutupi
Bendera perang nampak berkibar
Namun hamba payah dalam perlawanan
Notasi nada runyam mulai berdatangan
Akan tetapi lupa akan pergulatan
Terik dingin terlewatkan
Tawa dan tangis saksi perjalanan
Kiasan sajak mulai merangkak
Tapi Noda peruntuh keputusan mulai menggelegar
Mungkin itu hanya angan
Tolakan keras dari kebenaran
Mungkin ini hanya fiksi yang tersebar berbagi diksi
Apakah ini legenda yang berterbangan?
Kabarnya legenda adalah kejujuran
Rupanya banyak rasa kehancuran
Rasanya,sukma ini akan tumbang
Akan tetapi sandaran dapat membatalkan
Pelita Masa Depanku
By: Najma Maiazahra Aline
Oh pelita masa depanku ...
Ku gapai dirimu sekuat tenaga
Ku kejar dirimu sampai ujung dunia
Ku enggan melepaskanmu bagai kutub magnet yang berbeda
Oh pelita masa depanku ....
Dua sajak tak cukup menggambarkanmu
Hanya ungkapan tak cukup tuk menggapaimu
Dalam tekat dan do’a kau ku gapai
Oh pelita masa depanku ....
Pagi ku bopong tas tuk menggapaimu
Niat yang terpancar mengawali senyumku
Ku gapai dikau dengan semangat di hatiku
Rangkaian Nadi
By: Najma Maiazahra Aline
Mungkin wadah ini abnormal , Apa diriku yang berlainan?
Beragam hal ku asumsikan, Namun aku terjerat beragam rintangan
Banyak tilikan aneh nan pelik yang kudapat, Namun aku bingung apa yang sumbang
Tutur nan cakap berdatangan, akan tetapi hanya hinaan sampai kata iba yang tertuai
konon katanya itu hanya candaan, namun menjadi kewajaran
Tiga ribu enam ratus detik terus berulang
Denyutan nadi menjadi saksi perjalanan
Kini dengan Syukur yang terus terpatri
kesejukan tak jadi misteri lagi
Relungan Irama
By: Najma Maiazahra Aline
Ku dengar Cerita lama yang ber-irama
Nyatanya,Dominan nada runyam yang terdengar
Konon, itu hanya tangisan kecerobohan
Ternyata sebuah kebenaran
Apakah saudara tuli tuk mendengarkan?
Ataukah saudara menghindar dari kejujuran?
Banyak kumbang yang terpendam dalam renungan
Kenapa saudara tak nyelamatkannya?
Apakah hati saudara telah hilang ?
Kabut akan mulai berdatangan
Kuharap saudara tak mengubur permata dalam relungan
Tak hanya kiasan angan yang dapat terpendam
Tapi noda yang teralih dapat bermunculan
Dengar hai saudara!
Lontaran sajak dapat memicu peperangan
Namun hanya tabiat baik yang dapat menghentikan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.