SUJUDKU - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "SUJUDKU

Mardiana Astuti


Beribu makna tlah menyirat hasrat nuraniku

Sepenggal kata yang selalu ku nodai

Beragam asa yang sempat ku tinggal mati

Kini tak bertepi dalam kalbu sang pendusta Ilahi


Aku dengan segala kedurjanaannya

Aku yang lupa diri atas segala  nikmat-Nya

Aku yang selalu berkeluh pada-Nya

Datang hanya ketika butuhnya saja


Namun karena dekap-Mu, Tuhanku

Aku terkampa akan jamanika dama-Mu

Wahai dzat Yang Maha Agung

Ku mohon aksama-Mu atas khilafku


Tiada padika yang mampu ku ungkap

Selain rasa syukur dan bersujud  kepada-Mu

Langkahku hirap tanpa petunjuk-Mu

Hanya kepada-Mu lah aku kembali


Asma-Mu kian melekat dijiwaku

Janji-Mu  kian memasti dihidupku

Wahai Sang Kekasih...

Sungguh hidup dan matiku hanya untuk-Mu


CINTA PERTAMA

Mardiana Astuti


Dalam riuhnya malam yang sunyi

Tlah menggetirkan hati yang tak pasti

Ku bisikan doa pada-Nya

Menitip satu nama atas nama cinta untuknya


Kelabu kian mengadu pada biru

Menjelma nabastala akan afsun yang buana

Berpadika pada rahsa yang ada

Menyapa sang pujaan atma


Biarlah nestapa rindu dikejauhan

Menamani hati yang gelabah

Akaramu yang membawa baswara hidupku

Menyatu padu dalam seteru yang satu


Pikirku hanya tertuju padamu

Cinta pertamaku..

Biarlah rahsa yang kalis

Menjadi saksi bisu akan cintaku padamu


Biarlah damaku menjadi asrarmu

Yang merintih harap jadi teman hidupmu

Menyatu akan indahnya ikrar

Bersatu  padu menuju mahligai nirmala-Nya




MAJNUN

Mardiana Asuti


Aku yang dewana akan asmaralokamu

Tersungkur akan arumi atmamu

Kau yang datang membawa baswara senja

Ku terpana akan kampa rahsamu


Nuraga yang bersemayam akan nayanikanya

Beradorasi aksa yang tak kian menghirap 

Hanya rucita indurasmi yang menjadi saksi

Saksi akan dayita kama lelapnya


Majnun..

Dengrlahlah rintihku

Bagaimana aku bisa hidup tanpamu?

Sedangkan diseluruh nadiku hanya ada kamu


Wahai kekasihku, majnun..

Aku tak bisa menkaramkan rahsaku padamu

Bisakah kau menjaga rahsaku

Rahsa yang hanya tercurah padamu seorang


Kala waktu tak mampu menyandingkanku

Denganmu majnun, kekasihku

Semoga Tuhan menyatukan kita 

Pada asmaraloka dalam firdaus-Nya "


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.