Siapa yang Salah, Aku atau Tuhan? - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Siapa yang Salah, Aku atau Tuhan?

By: Yuli Astrianingsi


Siapa yang Salah, Aku atau Tuhan?

Saat diriku lemah, aku meminta daya.

Tuhan memberiku kekuatan.

Tapi apa yang aku kerjakan?

Tuhan menariknya kembali, aku memprotes keras!


Siapa yang Salah, Aku atau Tuhan?

Saat aku dalam kepapaan, aku pintakan emas dan perak.

Tuhan melimpahkan untukku harta.

Tapi apa yang aku lakukan?

Tuhan pun mengambilnya kembali, akun menolak kenyataan!


Siapa yang Salah, Aku atau Tuhan?

Saat aku masih dungu, aku memohon dengan ketulusan.

Tuhan pun menghamparkan lautan ilmu-Nya.

Tapi apa yang aku perbuat?

Tuhan mencabutnya, aku marah dengan kesembongan!



Ketika Ia dan kau

By : Yuli Astrianingsi


Duhai kawan…..

Mengapa susah sekali kau menyatakan iya tanpa bertanya,

Melakukan tanpa tau kenapa,

Menerima tanpa selidik curiga apa.

Taukah dirimu, duhai kawan?

Begitu bernilainya….

Ketika ia meminta, kau memberi.

Ketika ia mengharap, kau penuhi.

Ketika ia berangan, kau nyatakan.

Ketika ia bermimpi, kau wujudkan.

Ketika ia bersedih, kau menghibur.

Ketika ia cemberut, kau bagi senyum.

Ketika ia memiliki masalah, kau ringankan.

Ketika dunia tidak berpihak kepadanya, kau berdiri disampingnya, menopangnya semangat!!!

Lakukan semua itu duhai kawan, tanpa ada kata apa, kenapa, mengapa, apalagi bagaimana!!!



Kau Bagiku….

By : Yuli Astrianingsi


Kau bagiku…

Bukan sekedar teman yang hanya senyum sapa di papasan jalan

Kau bagiku…

Bukan kawan sebatas berkenalan dalam apitan tangan

Kau bagiku…

Bukan hanya sahabat, seumur masa.

Tapi, kau bagiku….

Iya, kau bagiku adalah ukhayya.

Denganmu, aku berikrar untuk bersama di dunia dan bertetangga di akhirat.

Sebab, kau bagiku…..

Tak sedarah, tapi kita terlahir dari rahim keimanan.

Lalu, aku bagimu…?

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.