https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
RINDU DALAM HENING
Dalam kesunyian malam aku terbaring
Terbaring dengan rasa gelisah dalam hening
Ketakutan yang memeluk erat sanubari
Rasanya aku ingin berselimut rindu pada illahi
Rinduku yang kulirihkan dalam setiap do’a
Do’a yang ku panjatkan setiap malamku
Malam yang ku habiskan dengan rintihan nama-Mu
Rindu yang tidak akan sirna sepanjang usiaku
Rindu yang pasti tidak akan hilang
Takan ada yang mampu menghapuskan
Karena rindu ini bertuliskan nama yang indah
Yaitu rindu kepada sang Maha Rohman
MENINGGALKAN JASAD FANA
Wahai para penghuni bumi,
Hari ini kau masih menapakan kaki di bumi
Wahai penghuni bumi
Hari ini kau masih tertawa riang di atas bumi.
Wahai penghuni bumi
Yang tak pernah beryukur
Kau lupa akan Tuhan mu
serta kewajiban mu
Hari ini kau tertawa,
Hingga lupa dari mana kau berasal
Hari ini kau bersenang-senang
Hingga kau lupa kemana kau akan kembali
Terbayangkah olehmu.?
Akan kematian,badan ini kaku
Terbaring lemah
dan Kaku tanpa sentuh
Nafas tak berhembus lagi,
Nyawa melayang,
Meninggalkan jasad fana
Hening sendiri di liang lahat
SEBUAH KOTA KECIL
Perahu itu mulai berlabuh di sana
Perahu kecil itu menahan terjangan ombak
Gulungan ombak tak membuatnya jera
Terjangannya tak membuatnya berkeluh
Ia berlabuh di sebuah kota
Ia menyaksikan kebisuan penghuninya
Tak ada hati yang terhampar di kota itu
Yang ada hanya hamparan batu yang keras
Kota kecil yang malang
Penghuni kota yang angkuh
Telah membisukan kota itu
Hanya keeogisan yang terlihat disana
Perahu kecil hanya menyaksikan
Betapa luluh lantahnya kota itu
tak ada satu hatipun yang tersentuh
malangnya kota kecil itu
CAHAYA CINTA MU
Sepanjang waktu tak pernah lelah
Detik waktu di lewati dengan penuh cinta
Sepanjang hari di lalui dengan penuh kasih
Sepanjang usia tak pernah terdengar mengeluh
Wahai Ratuku
Kau adalah cahaya ku, amunisiku
Kau adalah hidupku, pahlawanku
Kaulah wanita terhebatku
Wahai Rajaku
Kau sumber inspirasiku, harapku
Kau adalah motivasiku, rinduku
Kau lah pria terhebatku
Cahaya cintamu menjadikanku ada
Cahaya itu menjadikanku hidup
Semuanya menjadi berharga
Karena kehadiran kalian dalam hidupku
Ya Rabb......
Jagalah cahaya cintaku
karena tanpa cahaya itu aku tak akan mampu
untuk hidup lebih lama lagi
LELAP
Mentari mulai bersembunyi
Kini malam telah datang
Bersama dengan langkah
Langkah yang berteman hujan
Hujan dengan beribu rintikan
Kini hujan berteman malam
Tak lagi sunyi sepi
Suara rintikannya terdengar
Seakan menemani malamku
Yang berselimut sepi
Dingin malam memeluk erat tubuh
Begitu hebat menjalar menembus tulang
Menembus nadi dengan begitu hebat
Semakin malam dekapnya semakin kuat
Dan akupun mulai terhanyut dan terlelap
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.