https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
RIMBA
Landai landai suara rinai
Menutup celah antara bara
Membungkam aungan dibalik pelangi
Mengungsi dibalik rimba
Harap harsa datang ke daksa
Lembayung merah saksi peluru
Bisu terpaku tenggelam lalu
Menyeret nyawa yang ikut berlalu
Menyisakan duka yang bertalu talu
Apakah Tanah ini tidak cukup subur untukmu nyai?
Apa sungai darah ini tak cukup segar untukmu nyai?
Mayat suami kami membusuk dibawah aspal
Nyawa kami hanya tergantung atap tanah
Mau berapa banyak bilur yang kau lukis nyai?
Tak peduli
Pelangi negri pasti akan terukir lagi
PERYAT
Raksi dengan jas rapi
Berdasi tapi buta hati
Memeras untuk investasi
Mencekik untuk sesuap nasi
Swataita ini menjadi tanda perkenan
Dimana kami dilahirkan
Dimana kuasa ditegakkan
Dimana kami kelaparan
Bulat sudah kegetiran ini
Melihat para fakir mangkat pailan
Cepat pulih negriku
Esensi layak akan mengikutimu
SERENADE
Desir pantai jadi saksi asmarloka kita berdua
Bersumpah di bawah karang dengan hati satu tujuan
Walau dilihat sejuta kalipun
Senyum itu masih terlihat sangat anindya
Bahkan ayar pantai pun iri melihat dahayu dirimu
Hangatnya dekapmu mengalahkan dinginnya dersik pantai
Menjadi mahligai di hati ini
Menjadi bianglala sumber harsa
Masih bisa kulihat tatapan itu penuh dama
Tak terduga
Takdir meriksak dengan paksa
Mata biru itu melukis bilur ditubuhnya
Deras mengalir darah segar
Yang menjadi tanda serenade sayonara
Peluru itu bertemu kepala
Yang menjadi tanda
Sampai jumpa nanti di syurga
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.