RIMBA - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


RIMBA


Landai landai suara rinai

Menutup celah antara bara

Membungkam aungan dibalik pelangi

Mengungsi dibalik rimba

Harap harsa datang ke daksa 


Lembayung merah saksi peluru 

Bisu terpaku tenggelam lalu

Menyeret nyawa yang ikut berlalu

Menyisakan duka yang bertalu talu


Apakah Tanah ini tidak cukup subur untukmu nyai?

Apa sungai darah ini tak cukup segar untukmu nyai? 


Mayat suami kami membusuk dibawah aspal 

Nyawa kami hanya tergantung atap tanah  

Mau berapa banyak bilur yang kau lukis nyai?

Tak peduli

Pelangi negri pasti akan terukir lagi 



PERYAT


Raksi dengan jas rapi 

Berdasi tapi buta hati 

Memeras untuk investasi

Mencekik untuk sesuap nasi


Swataita ini menjadi tanda perkenan

Dimana kami dilahirkan

Dimana kuasa ditegakkan

Dimana kami kelaparan


Bulat sudah kegetiran ini

Melihat para fakir mangkat pailan


Cepat pulih negriku 

Esensi layak akan mengikutimu



SERENADE 


Desir pantai jadi saksi asmarloka kita berdua 

Bersumpah di bawah karang dengan hati satu tujuan 


Walau dilihat sejuta kalipun

Senyum itu masih terlihat sangat anindya

Bahkan ayar pantai pun iri melihat dahayu dirimu 


Hangatnya dekapmu mengalahkan dinginnya dersik pantai

Menjadi mahligai di hati ini 

Menjadi bianglala sumber harsa


Masih bisa kulihat tatapan itu penuh dama

Tak terduga

Takdir meriksak dengan paksa

Mata biru itu melukis bilur ditubuhnya

Deras mengalir darah segar

Yang menjadi tanda serenade sayonara


Peluru itu bertemu kepala

Yang menjadi tanda 

Sampai jumpa nanti di syurga

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.