PERKARA WAKTU DAN RINDU

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Sophia Adelia Nabila


PERKARA WAKTU DAN RINDU


Dentingan waktu

Kutipan rasa rindu yang abadi nan kelabu

Dari lubuk dua insan yang saling beradu

Mengoyak leluka yang pernah terpendam


Hingga saat takdir mempertemukan

Menatap dalam dalam rindu ini

Dengan dentuman rintik hujan di jalanan

Rindu nya terbalas meski tak lagi past



RERINTIK SORE


Melodi rintikan hujan sore ini rasanya masih sama

Dengan segelas cup americano dan tangan mungil mu yang menggenggamku

Rasanya tak ada yang melebihi nikmatnya menjadi kita


Sepi

Tak ada orang berlalu lalang karna turun nya hujan

Kami pun mulai merenung

Jadi, kau ini pembawa masalah atau pembawa kebahagiaan?

Ku dengar celoteh dari seseorang di sebelahku, ia mengumpat mengapa kau harus turun sekarang

Banyak yang menyukai hujan, tapi tetap berlindung dibalik payung saat kau terjun bebas ke bumi

Saat musim panas melanda, kau paling di damba dambakan agar turun membasahi jalanan

Aku bingung dengan pola fikir mereka

Hujan, turunlah lebih lama ya?

Telusuri jalanan jalanan yang kau inginkan

Menjadi hujan memang susah, tapi seperti nya tetap seru

Karna ada pelangi yang akan menunggu kehadiran mu

Bersama ku, dan gadis spesial ku tetaplah temani kami dalam kekacauan ini



TANGISAN LANGIT


Termenung, diam dan meringkuk

Tak ada lagi suara yang terdengar

Terpendam oleh derasnya air mata semesta

Saling beradu dengan teriakan petir tanpa henti


Oh Tuhan....

Betapa indahnya momentum ini

Butiran air mata dari langit yang megah

Diam diam meredupkan suara tangis seorang gadis

Menyembunyikan isak tangisnya

Seolah memang begitu rencana Tuhan


Apalah arti tangisan langit?

Yang bahkan tak nampak seperti sebuah tangisan

Bukankah semesta terlalu sayang padanya

Hingga menurunkan hujan untuk menyembunyikan semua lukanya




"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.