https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
PEMUDA YANG RELAWAN MENJADI GURU
Oleh Nabila Rahma Aini
Di suatu desa yang terpencil jauh dari keramaian kota dan dikeliligi sungai-sungai yang lebar. Di situ terdapat sekolah dasar yang terbengkalai tidak digunakan sebab guru yang mengajar di situ tidak betah dan pulang ke kotanya.
Padahal banyak anak yang membutuhkan guru untuk mengajar di sekolah itu. Anak-anak rata-rata sudah kelas empat dan lima. Itu pun sudah berlangsung beberapa bulan. Satu tahun kemudian datanglah seseornag pemuda yang sudah lama merantau. Pemuda itu merantau untuk bekerja dan sekolah. Setelah selesai sekolah, pemuda itu berniat pulang ke desa untuk menjenguk orangtuanya. Setelah beberapa hari menemui orangtuanya.
Pemuda itu mengetahui bahwa anak-anak di desa itu tidak sekolah. Kemudian pemuda itu berkata pada tiga anak yang bermain di depan rumahnya. Tiga anak itu bernama Dini, Laila, dan Nisa. “Kenapa Nak kok kalian tidak sekolah?” tanya pemuda itu. “Kerana gurunya pergi ke kota sudah satu tahun tidak kembali lagi kak.” Jawab Dini.
Pemuda itu sangat prihatin melihat keadaan di desanya. Setelah mendengarkan cerita anak-anak dan para warga sekitar. Sehingga pemuda itu berkeingin menjadi relawan pengajar di desanya. Setelah warga mengetahui pemuda tersebut berpendidikan tiggi, maka warga desa meminta pemuda tersebut untuk mengajar di sekolah dan pemuda itu senang sekali. Dan anak-anak itu pun senang bisa belajar lagi.
Berjalannya waktu pemuda itu mulai membersihkan sekolah dan kemudian menyuruh anak-anak untuk sekolah. Dini, Nisa, dan Laila sangat bersemangat. Tetapi salah satu anak yang bernama Udin terlanjur diajak ayahnya ke ladang dan anak itu menjadi mals belajar. Tetapi pemuda itu tidak putus asa untuk membujuk Udin.
Berkat pemuda itu semua anak-anak menjadi gemar belajar dan semangat sekolah. Semua itu karena perjuangan seorang pemuda yang rela menjadi guru di sekolah itu. Walaupun dengan peralatan yang seadanya dan fasilitas yang tidak memadai. Belajar mengajar tetap berlanjut dan tidak menjadi halangan.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.