November - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


November


November,,,

Tolong bahagiakan dia seperti pertama kali ia menyuarakan tangisnya ke bumi.

Bantu ia meraih segala mimpi baru atau mimpi nya hari lalu yang belum sempat terencana.

Terbangkan segala kegelisahan dan ragunya pada dunia. Buat ia percaya bahwa semesta selalu mendukung nya.


 November,,,

Kau tau aku tak mampu membuatnya bahagia.

Atau mungkin aku hanya sebotol air mineral yang menemaninya tersenyum sampai tegukan terakhir.

Bukan secangkir kopi yang selalu menemani nya saat menunggu senja.

Jadi ku mohon dibulan penuh cinta 

Ketika purnama sedang memeluk bintang

Bisikan padanya bahwa setengah dari perasaanku akan selalu menjadi miliknya.



Angkatan Emas


Dear angkatan 2020

Angkatan dimana semuanya menjadi rumit

Semua hal yang awalnya tampak biasa saja kini menjadi luar biasa.

Kita menjalani proses yang berlika liku

Seperti labirin yang tak tau dimana pintu keluarnya.

Kita seperti bermain tebak tebakan yang tak tau apa jawabannya.

Dan kini kita mengakhiri semuanya tanpa kata pamit.

Akhir dari kisah kita tak ada yang spesial,kita tamat tanpa perjuangan,pisah tanpa kesan dan pesan.

Sejarah ini hanya cukup dikenang tanpa harus terulang.

Kita itu kuat,kita itu hebat.



Abu-abu


Gedung itu tempat pertama kita bertemu,pasir itu tempat pertama kali kita menapak,alam itu yang pertama kali memeluk kita,langit itu menjadi saksi atas semua kebisuan dalam hubungan kita?

Gedung,pasir,alam,langit,yang tampak sama dimana saja,kini terlihat berbeda.

Kenangan telah menyelimutinya,agar semua tak menjadi dingin dan kusam.

Seharusnya tak hanya mereka yang diselimuti,aku juga.

Aku menjadi beku karena sikap mu,

Menjadi kusam karena tak pernah kau sapa.

Seperti benda antik yang tak pantas untuk dilirik.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.