Dipanggang terik - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Dipanggang terik

Oleh: Araituma


Kita sedang di panggang terik

Bergenang peluh

Dahaga pun kian mencekik

Akankah sungguh kita akan luruh


Kita sedang tersengat terik

Saat awan tiada satu pun menaungi

Terbirit lari tanpa peduli

Hingga kita terseok seorang diri


Pun kita sedang di rengkuh terik

Saat langit sempurna biru cerah 

Kita serupa mata yang menyipit 

Saat menengadah ke arah langit 

Tajamnya terus saja meminta kita menunduk

Bagai kerbau yang di cucuk

Kita akhirnya tunduk



Nyanyian semesta

Oleh: Araituma


Kita bagai air hujan yang luruh

Jatuh dan menggenang tak lama

Lalu menyusup diantara celah tanah

Entah berujung kemana

Bagai kesunyian yang tetap menyatu dalam hening

Tertambat pada alunan denting ranting-ranting

Dipeluk angin dingin, ngilu menggigil


Kita adalah alunan musik alam

Menjerit ketakutan

Kadang tertawa lepas tanpa beban

Pun sesenggukan tanpa suara

Kita menyatu

Menjadi nyanyian yang diperdengarkan semesta



Tak lagi

Oleh: Araituma


Tanganku mulai kaku

Telah lama kutanggalkan pena

Tak lagi menggurat diatas kertas

Melainkan berkisah padamu

Menjadi rutinitas baru yang kian candu



Biar ku rengkuh seluruh keluh

Ketika malam hendak melabuhkan subuh

Dinginnya sunyi, membasuh kantuk

Yang bergelayut manja

Meminta kembali menekuri mimpi

Hingga pagi menyapa diri


Bercerita diatas kertas tak lagi kusuka 

Saat kau berkata tau tanpa ku ungkapkan

Saat kau paham tanpa ku jelaskan

Saat kata kau selalu ada

Saat kata kau selalu membersamai

Saat kau kata tak kan pernah pergi.



"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.