https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
LUNAS
Lunas ku bayar
Wahai gembala cinta
Merumput cari serpihan hati
Tercecer di balik permadani
Impian-impian torehkan luka
Tak seberapa hanyalah jelma
Sukma berdamai hingga merona
Mengitip senja kian merona
Jejak langkahmu kian menggurita
Tak kan lenyap dengan badai gurun
Seolah menghampir menggandeng raga
Beda sukma di alam nyata
Hembusan bayu kirimkan pesan
Dari sang mentari tuk dewi rembulan
Berjalan beriring tiada jumpa
Hanyalah pandang sekilas melintang
YANG TERSIMPAN
KAU TAK KAN MENGERTI
BAGAIMANA KESENDIRIANKU
MENGHADAPI SESUATU YANG MENJAJAH DIRIKU
KU TITIPKAN RINDU KU KEPADA ANGIN YANG BERHEMBUS
YANG PERLAHAN MENYELUSURI MALAM YANG SYAHDU
DAN KU BERHARAP KAU MERASAKAN RINDUKU
AGAR KAU TAU BAHWA AKU MENUNGGU MU
JANGAN TERSESAT SAYANG
CINTA AKAN MENUNTUNMU PULANG
TIDAKLAH PERNAH DIRIMU DALAM KESENDIRIAN
ADA RINDUKU DATANG PADA SAAT BERSAMAAN
TAPI BIARLAH SUNYI,
BIARLAH KUJAGA MALAM INI
KARNA KU INGIN SENDIRI
MENULISKAN MU SEPERTI INI
MENGUSIRKAN RINDU YANG SELALU MENGHAMPIRI
SEPERTI KETERTARIKAN FARPUM YANG MEMILIKI WANGI
INGIN KU HAMPIRI TAPI ITU HANYA MIMPI
BERSEMI
Aulia
Dengarkan bisikan hati ini
Kali ini lebih sederhana lagi
Agar kau lekas memahami
Terlintas indah senyum melati
Singgah di bibir mu
Mata ku bagaikan air
Yang ingin menetes di situ
Kembang rasa ini telah bersemi
Kau sirami dengan cinta
Sehingga tumbuh madu-madu rindu
Setiap saat semangat selalu menyala
Menerangi kegelapan sendu
Yang kini telah aku lalui
Aulia
Sekali lagi Dengarlah
Hadirmu bak angin senja
Yang tiada henti aku merindukannya
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.