https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Aku putri petani
Oleh= juwita pangesti
Langit biru menghias alam desaku
Kala senja berhias jingga
Senja sudah gelap gulita
Aku putri petani
Aku hidup dalam panasnya sang surya
Inilah aku putri petani
Yang hidup dengan penuh sederhana
Aku tak malu jadi putri petani.
Aku tak heran akan panasnya terik matahari.
Demi menanam sepetak padi.
Demi menghasilkan sesuap nasi.
Pelan tapi pasti
Aku putri pak tani.
Sebait puisi untuk ibu
Oleh= juwita pangesti
Ku merangkai kata demi kata.
Ku gabungkan frasa demi frasa.
Untuk menciptakan sebait puisi, yang begitu berarti.
Ku menorehkan tinta dilembar buku.
Ku untaikan kata mutiara untukmu, ibu.
Siapalah diriku tanpa doa seorang ibu.
Tetaplah bersama denganku.
ku tak mampu menghadapi kerasnya dunia tipu tipu.
Ada sebait kata untuk ibu
Bukan aksara bermajas atau sebuah diksi semu.
Namun do'a sebagai wujud bakti, di setiap nafasku.
Satu kata untuk sang bunda
Senyumanmu menyimpan seribu bahasa.
Mengejar cita ditengah pandemi
Oleh= juwita pangesti
Masa mudaku dilahap pandemi.
Rasanya sungguh tak asik sekali.
Ku berjuang mengejar cita.
Di tengah-tengah maraknya wabah corona.
Ku diwajibkan menjaga jarak dengan orang.
Ku tak diperbolehkan bergandengan tangan dengan teman.
Ku teruskan mengenyam pendidikan.
Hingga sampai di bangku perkuliahan.
Kini kami ingin bertatap muka.
Bukan hanya bertatap maya.
Lekas sembuh negriku.
Lekas membaik indonesiaku.
Demi bumi pertiwi
Demi menciptakan generasi penerus bangsa sejati."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.