Kenapa kamu sekarang berubah? - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Kenapa kamu sekarang berubah?

Oleh : Meyla Amanda Putri


Malam yang sunyi yang kini bising.

Terdengar lirihan yang membangunkan jiwaku.

“Kenapa kamu sekarang berubah?”

Teriaknya dengan penuh penyesalan.

Kemana saja kamu selama ini bajingan?

Aku memang seperti ini.

Inilah gayaku.

Mengapa aku harus mendengarkan ocehan-ocehan busukmu?

Kalimat-kalimat yang sama sekali tidak membantu.

Kata yang seakan membuat diriku runtuh.

Maaf, aku kebal dengan dengan ucapan sampah itu.

Maaf, aku tidak seperti yang kamu pikirkan.

Dan sekali lagi maaf, aku tak akan jatuh.



Rindu yang tertunda

Oleh: Meyla Amanda Putri


Hariku yang penuh dengan misteri.

Entah berapa lama aku berpikir begitu.

Bagaimana tidak, sesuatu yang masih bersamaku kemarin.

Telah melebur dan membusuk.

Sesuatu seperti berlian kala itu.

Sekarang hanya abu tak berguna.

Bukan soal tak bisa menjaga,

Melainkan tak diizinkan menjaga.

Aku selalu berharap ada pintu menuju rumah.

Dimana aku bisa pulang.

Tapi kabut terlalu lebat untuk melihat pintu itu.

Bahkan semesta tak mempunyai ruang untukku.

Tolong kembali dan terangi aku lagi.


Bukan Hari Ini

Oleh : Meyla Amanda Putri


Adakalanya manusia mencapai titik lemah.

Bukan sesuatu yang mengejutkan jika manusia lelah.

Lelah dengan semua sandiwara dan perintah.

Dengan semua pencintraan yang begitu memuakkan.

Tapi bukan hari ini saatnya untuk berhenti.

Bukan hari ini saatnya untuk membuka luka itu.

Karna kamu perlu menjadi orang lain untuk beberapa situasi.

Dan perlu sesekali egois untuk diri sendiri.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.