GENGGAMAN HANGAT DARINYA - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "GENGGAMAN HANGAT DARINYA

Oleh: Najiya Syahirah

Kerlipan kota yang sungguh elok untuk dipandang

Dan tak jenuh kumemandang taburan intang sang agung pencipta

Dengan nyanyian merdu sungguh membuaikan telinga

Tapi saying, nyanyian itu terdengar sendu memilukan saya

Atau mungkin itu siratan ungkapan rindu?

Bait-bait syair terlontar semakin memutus rasa

Nada-nada tak terbentuk malah meraung... putus asa

Rangkaian kata terjalin, menumpahkan rindu pad do’a

Sang Ayah yang mengambang pada lantunan tangga nada

Apa kau tau?

Gemerlap kotatak seindah gerlipan kunang-kunang

Lantunan music tak semerdu melodi luruhan hujan

Dan apa kau tau?

Taka da yang lebih nyaman dari genggaman tangan hangatnya

Tanga sang malaikatku

Ayah, aku merindukanmu


SI KUNING YANG TAK KEMBALI

Oleh: Najiya Syahirah

Hari suci umat Islam, tepatnya jumat siang

Yang entah kenapa dia memakai baju kuning untuk keluar

Baju kuning yang membuat dirinya raib tak terbilang

Karena kerusuhan para jamaah jumat dan partai golkar

Adikku malang

Yang keluar untuk membeli lollipop sebatang

Tapi terjebak gas air mata, yang membuat dirinya tak kunjung pulang

Itu terjadi pada masa orde baru

Tepatnya banjarmasin lalu

Dengn kampanye partai golkar menyeru

Dan langit berubah sendu

Itu jumat perseteru asa

Jumat kelabu yang membara

Partai golkar yang menyeru putus asa

Jamaah masjid noor yang merisau kalbu akan luka

Para penduduk meraung batang kara

Dan adikku yang merenggung nyawa


DUKA MAHA TUAN TAK BERTAHTA

Oleh: Najiya Syahirah

Lembut nan temara lantunan lagu

Yang embuatku tidur di bawah kelembu

Membuat nyamuk yang menggigit ibu

Dan lilinpun redup menjadi debu

Ini kilas kehidupan tentang para pribumi yang dijajah tentara bertahta pangkat

Yang tanpa abad…

Tanpa moral kemanusian…

Tanpa akhlak…

Dan tanpa cinta…

Memeledakkan senjata meruntuhkan rumah menjadi rata

Tanah pertiwi yang porak poranda

Rempah-rempah yang dicuri ditukar ribuan nyawa

Hingga proklamasi diteriakkan agar merdeka

Inilah kisah kelam tanah ibu pertiwi

Kisah yang tetap memilukan hati

Yang dikenang saat upacara senin hari

Hingga kini, zaman modern sang generasi

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.