KEKEJAMAN DI BUMI PERTIWI - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "KEKEJAMAN DI BUMI PERTIWI

Oleh: Annisa Fitri Humaira

Kicauan burung menguasai angkasa

Menebarkan rasa sakit yang ada

Hanya karna sehelai bulu yang tiada

Yang telah hilang entah kemana…

Namun…

Kita tak pernah menyadari

Ada burung yang hanya berdiam diri

Berusaha menjalani hari

Dengan semangat dari hati

Walaupun hanya memiliki sayap kiri

Pernahkah kita mensyukuri

Betapa banyak nikmat yang kita dapati

Tapi tak pernah disadari

Walau hanya sebutir nasi

Pernahkah kita mengkaji

Betapa indah hidup ini

Hanya dengan mensukuri

Tanpa meningkari nikmat dari sang ilahi

Wahai pribumi…

Pernahkah kita meneliti…

Betapa banyak warga di bumi ini

Yang tidak menikmati sesuap nasi…

Wahai pribumi…

Betapa banyak warga Ibu pertiwi

Yang tak pernah mempelajari astronomi

Takpernah memegang buku biologi

Apalagi mendengar kata bioteknologi


KEKEJAMAN DUNIA HARI INI

Oleh: Annisa Fitri Humaira

Kulangkahkan kaki ini dengan berat hati

Menuju suatu planet yang bernama bumi

Dimana aku akan merasa tersakiti

Oleh para pribumi yang tak pernah pakai hati

Mereka berkata seenak hati

Tanpa pernah menyadari

Ada hati yang tersakiti

Bagai tubuh yang dipukul oleh besi

Manusia terus saling menyakiti

Hingga mereka saling memusuhi

Dan pertumbuhan darah pun terjadi

Hingga akhir kehidupan ini

Semuanya terus terjadi

Tanpa ada yang menyadari

Betapa kejamnya kehidupan ini

Yang sudah taka da lagi kata manusiawi

Wahai pribumi…

Sadarlah sejak kini…

Jangan teruskan semuaini

Karena dunia sudah tak muda lagi

Wahai para pribumi…

Mari kita perbaiki…

Semua kerusakan yang telah terjadi

Mari kita bersatu kembali…

Untuk kehidupan di kemudian hari


KEMBARA RINDU

Oleh: Annisa Fitri Humaira

Awan hitam terus menyelimuti langit biru

Dengan butiran air yang mulai jatuh satu persatu

Membasahi bumi dengan terburu-buru

Hingga menabung rasa rindu dalam diriku

Saat itu…

Aku kehilangan mentariku…

Mentari yang menemaniku di setiap pagi

Dengan kehangatannya yang begitu berarti

Namun…

Kini dia telah hadir kembali

Untuk mengobati rasa yang ada di hati ini

Terhadap kehilangannya yang telah kulalui

Hadirnya kini…

Berhasil mengembalikan rona merah yang sudah lama bersembunyi

Menyembunyikan irama jantung yang tlah lama tak bernyanyi

Bahkan menghadirkan getaran yang tak lagi kukenali

Kini…

Pengembaraan rinduku mulai kuakhiri

Setelah semuanya terobati

Terhadap semua rasa sakit yang pernah menghampiri

Wahai mentari…

Terima kasih telah kembali

Mengisi hari-hari yang pernah sepi

Tanpa kehadiranmu disini

Wahai mentari…

Terima kasih telah kembali mewarnai hari ini

Dengan seyuman yang sangat berarti…

Kuharap kita tak kan terpisah lagi

Hingga ajal menjemput nanti





"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.