CINTA HANYA CINTA - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 CINTA HANYA CINTA

Oleh : Liris Purwa maharsi


Apakah arti

Hidup panjang selalu berkembang

Rindu kiranya menulis di atas keyboard laptopku

Siapa yang menjadi rinduku

Ingin semakin berkenal

Tak bermain-main

Kira aku menyana

Rindu saja

Rindu ketepatan batin

Ketepatan batin pada tambatan

Tambatan yang pasti hanya pasti

Selama apa yang terjadi hanya tertipu

Hanya tertipu

Oleh tanda-tanda

Oleh suasana 

Yang entah-berentah

Cinta

Cinta hanya cinta

Hidup adalah seluruh cinta

Aku tetipu cinta buta

Kulupakan iman

Kusetengahkan mahabah Tuhan


Cinta hanya cinta

Cinta hanya cinta

Hidup adalah setengah cinta

Aku ada di cinta buta


Hidangkan

Hadangkan

Perjalanan proses

Menjanda

Menjanda

Selalu saja

Hanya 

Hanya saja hanya

Hidup berliku saja

Penuh canda

Penuh lara

Lara menjadi canda

Hadang dia

Tambatkan sudah

Canda menjadi cinta

Tak menjadi

Menjadi mendalam cinta


Tuhan mengerti kita

Kita tak mengerti Tuhan

*Kandangan, dalam rintik hujan terpaut, 

Jum’at, 21 Mei 2021



RANDUAN KUNANG

Oleh : Liris Purwa Maharsi


Ketika dunia mulai melayangkan jala 

berkelana

Diambang waktu mengejar

waspada sebegaimanapun juga

dimanapun

Sebatas apa dapat ungkap bahagia

terlontar dari bibir manis

penguasa dunia

gebyar bintang menyulutkan bara

mengejar elok dunia 

Seolah tiada tara

menghanyutkan masa 

di mana akan berpijak 

Sang Maha Dewasa


Sebanyak apa bibir dapat berkata

melayangkan pandang

mencatat

gairah kehidupan

tempat jiwa berjenak

berbagi bahagia

seolah hanya ada dia dan dirinya


Sekarang tiada henti melangkah

jejak kaki berceceran di tepian jalan

tiadakah 

akan terhenti

Ia terus menanti

Sang Dewa Bujana

Menghadirkan masa 

 


KHAYAL LALU

Oleh : Liris Purwa Maharsi


Maafkan hati 

tak dapat bertumpah

Tak bermaksud mematahkan

hanya kiranya semua tidak membawa candu

kala cinta entah tersirat

entah tersurat

Biarlah sejalan doa pelampiasan

Tuhan yang menitiskan

tak ada yang patut dipersalahkan

Katakan indah

akan kupilih ""Tak indah""

Gejolak kaula muda

Biarlah menjadi cerita masa tua

Andai bintang

 terlampau jauh digenggam

terlalu kalut disimpan

semoga tak berujung lara di pedalaman

Hanya bisa diungkap 

tak terungkap

Penerawang ulung 

katakan dapat menelisik

samudra khayal Cinta

hanya

berujung tanda tanya?


TAK KENAL PESONA

Oleh : Liris Purwa Maharsi


Ketika kerinduan tak tau

kepada siapa akan disampaikan

kiranya 

itu adalah pesan Tuhan

untuk berkiprah menyanding-Nya

Ingatan berjenis apa 

pabila rindu

sejak itu ia segera 

bersemangat

bermunajat pada-Nya

Adakah ia yang menjadi bara?



ITA SI KAMU

Oleh : Liris Purwa Maharsi


Diam seribu puan kata

Pertahankan kalian-kalian

penggali kenangan

Perkira hadirnya hati

sikap menyata

Berkatamu


Jika jarak melahirkan rindu

Akan ditempuh seperti itu

Siapa tak ingin jumpa 

tak hiraukan 

kisah kedua


Rindu kian rindu

rindu kian rindu

entah pelik kapan tejuantai

renaissanse biar jadi sejarah


Entah

disebut apa kisah ini

Pagi

sebangun lelap

Engkau serui aku

berjumpa komplek kenangan 


Jangan menjauh 

sampaikan jumpa

aku terlalu banyak kata

tak penting engku tersirat


Tuan tak berkawan

maka kalian 

digenggam erat 


Perhatikan 

kian

terlalu dalam 

Gerak mendesak


Ita

menghadap cermin

Menggertak wajah sendiri

Biar

terdiam dalam-dalam

tak berbeda

tak ingin kian berbeda



"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.