Cita-cita ku raih demi masa depan yang cerah - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


KASIH SAYANG TUHAN

BY : AHMAD OKVANI TRI BUDI LAKSONO 


Matahari tampak malu malu melihat dunia, dihadang gerombolan awan seakan mengisyaratkan bahwa hari ini tidak akan baik baik saja. Memang benar hari ini tidak baik baik saja, Sabtu 16 Januari 2021 saya mendapatkan berita kurang menyenangkan. Setelah selesai sarapan saya siap siap bergegas berangkat bekerja. Tapi , kepala outsourching menelpon saya, Pak Shobirin Namanya

"" Maaf mas, kamu istirahat dirumah dulu, karena kamu reaktif covid 19"". Rasanya waktu berhenti tepat saa

 "Cita-cita ku raih demi masa depan yang cerah


Oleh: Amalia fadila putri


          Cita-cita bagiku adalah salah satu hal penting dalam hidup. Kenapa kita harus memiliki cita cita? Karna cita cita adalah target dalam kehidupan jika kita tidak memiliki target lalu bagaimana kita bisa merancang kehidupan yang cerah kedepannya? Ga mungkin kan kita terus- terusan bercanda? 

          Kita memiliki tujuan hidup oleh karna itu ayo mulai bangkit dari sekarang, bermalas malasan bukan cara untuk bisa meraih cita-cita, kita perlu belajar berdo’a dan berusaha untuk itu. Aku selalu termotivasi oleh keluarga saudara bahkan orang yang tidak ku kenal sama sekali.

          Dulu  waktu SD cita cita ku ingin menjadi pembalap motor karna termotivasi oleh pembalap wanita dan teman laki-laki ku meskipun dulu yang sering di pakai untuk balapan adalah sepeda bukan motor hehe, sampai sekarang pun masih sempat berfikir seperti itu.

          Karna dari dulu aku lebih suka motor balap di bandingkan mobil balap karna menurut ku motor itu lebih cepat dari mobil, oleh karna itu dari semenjak aku kelas 3 SD pilihanku tidak pernah berubah sampai sekarang, meskipun waktu itu aku belum bisa mengendarai sepeda motor.

         Seiring berjalannya waktu aku semakin berfikir apa ya yang sebenernya mau aku kejar, cita-cita apa ya yang mau aku wujudkan karna cita-cita ku menjadi pembalap tidak akan pernah diizinkan oleh orang tua. Sebab ibuku bilang “ anak perempuan itu cocoknya jadi guru, jadi chef , bukan jadi pembalap.

         Tapi ayah ku bilang “ anak perempuan itu harus tangguh apalagi kamu anak perempuan pertama, nanti kalau ayah sudah tiada kamu yang akan bertanggung jawab mengurus ibumu dan adik-adik mu” dari kata- kata itu aku berfikir, terus nanti aku mau jadi apa?

         Apa aku jadi chef aja? Tapi aku ga terlalu suka masak, atau jadi guru? Tapi tujuanku bukan ingin menjadi guru, dan akhirnya kepikiran ingin jadi tentara tapi aku gasuka keributan. Terus aku mau jadi apa? Apa jadi pilot atau pramugari? Tapi nanti kalau aku hilang kendali gimana? Terus jatuh gimana?

           Apa aku jadi dokter aja? Tapi aku gasuka ada dirumah sakit apalagi aku paling takut sama darah. Huh… terus aku mau jadi apa ya?  Jadi pendaki gunung aja deh, tapi… kata orang tua ku “mendaki gunung cukup jadi hobi aja kalau cita-cita harus yang serius”

          Terus aku nanya “terus yang cocok buat aku apa?” terus orang tua ku jawab “apa aja yang penting jujur dan tanggung jawab asalkan bukan pembalap dan pendaki gunung” aku semakin bingung dan gatau mau jadi apa. Tapi dengan seiring berjalannya waktu, apa aku jadi polwan aja ya?

          Tapi ibu ku bilang “ mending kamu jadi guru aja mamah setuju kalau kamu jadi guru”  Terus aku nanya “ mah kalau aku jadi polwan gimana?” tapi kata ibu ku “ tapi kamu cocoknya jadi guru” makin berfikir lagi ga si ini otak? Terus aku nanya sama ayah ku “ yah, kalau aku jadi polwan setuju ga?” 

        Ayah ku jawab “ayah setuju kalau kamu jadi polwan” ayah ku memang setuju tapi ibu ku bagaimana? Terus aku mulai mengupdate diri aku, aku bilang sama diri sendiri “ ok fine sekarang kamu punya 2 pilihan antara polwan dan guru. Pokonya kalau kamu gajadi polwan berarti harus jadi guru, ataupun sebaliknya”

       Dan aku fikir untuk sekarang belajar aja dulu yang bener apalagi sekarang udah mau masuk SMA harus bener- bener serius pokok nya harus bisa mulai serius karna aku fikir untuk di umur ku yang sekarang ini… bukan waktu nya lagi untuk terus main-main.

        Karna kalau kita terus main-main gimana mau nge wujudin nya sementara kita aja masih begitu masih suka main-main, masih suka bercanda. Untuk sekarang please keluar dari zona nyaman, Ayo mulai cari jati diri kamu, kamu masih muda masa mau gini terus, sementara waktu gaakan nunggu kamu buat berubah.

       Karna perjalanan untuk mewujudkan masa depan yang cerah itu ga sesingkat kita membaca buku. Tapi untuk mewujudkan masa depan yang cerah itu dengan dibarengi dengan do’a dan usaha dan meminta pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa

       Agar kita selalu di mudahkan dalam  segala urusan apapun, yang terpenting support dan dukungan dari keluarga, saudara dan sahabat. Tanpa mereka kita bukan apa apa. Masih banyak episode-episode yang harus di lalui mau seberat apapun itu, sebanyak apapun rintangannya,

      Sebanyak apapun cobaan nya , kalau memang harus begitu jalannya, yaudah jalani aja. ngeluh boleh tapi bukan untuk menyerah. Kalau pun nanti kedepannya akan ada yang mau ngejatuhin, ngehina bahkan lebih parah dari itu, jangan gampang nyerah. Anggap aja semua ini ujian untuk melatih kesabaran.  

     Semoga dengan ini aku berhasil mewujudkan cita-cita ku, bukan hanya untuk aku, tapi untuk membanggakan keluarga ku terutama orang tua ku. Yang sudah sabar dalam mendidik dan memberi dukungan sampai detik ini

     Dan jangan lupa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga selalu di beri kelancaran dan sabar yang luas untuk menerima apapun aamiin..


Bandung 01 November 2021"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.