AKULAH SANG MENTARI - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


AKULAH SANG MENTARI

Karya:Ratu Bagus Lembayung Wisnu Murti Raja


Aku lah sang mentari

Yang selalu kau nanti ketika ku menyingsing

Di saat teriknya siang hari,kalian pergi bersembunyi

Dan di saat senja,bumi berputar berganti belahan dunia


Aku lah sang mentari

Terus berada di sini,walau sesekali ingin menggapai mu

Namun ku takut menghancurkan mu

Dan hingga hanya mampu memandang pergerakan mu


Aku lah sang mentari

Melihat alur cerita yang semakin baru di bumi

Sedangkan ku sudah menjadi hal biasa dalam hidup kalian

Ku tak cemburu,namun ku tak mampu membohongi diri ku


Aku lah sang mentari

Terkadang kau tunggu,hindari,dan lupakan

Namun ku selalu ada untuk kalian

Walau saja mungkin kalian abaikan


Temanggung,7 November 2021



HATI YANG SEPI

Karya:Ratu Bagus Lembayung Wisnu Murti Raja


Kau hadir tersapu angin

Menepis hati yang di balur tebalnya debu

Kau hadir di saat kau bersedih

Dan mencari hati yang sepi untuk singgah


Seolah kau jadikan aku seperti pohon

Yang selalu melindungi mu di bawah derasnya hujan

Sedangkan kau berteduh di bawah ku

Tanpa berfikir kuatnya badai mampu merobohkan ku


Apa bedanya diri ku dengan dirinya

Mungkin hanya sama-sama manusia

Sedangkan dia kau cintai sepenuh hati

Sedangkan aku hanya kau manusiakan layaknya insan


Namun bisakah hujan menyapu mu kembali

Ku ingin jejak mu pudar dalam benakku

Agar aku tak tau rasanya terluka dalam cinta sendiri

Karena senyum manis mu bukan untuk diri ku


Temanggung, 7 November 2021



TELAH BERUBAH

Karya:Ratu Bagus Lembayung Wisnu Murti Raja


Terjebak di dalam pikiran

Seakan seolah di permainkan ilusi

Tak mampu membedakan kenyataan

Terombang-ambing pada masa lalu dan sekarang


Terdiam menyiratkan diri yang berantakan

Menata kembali masa yang akan datang

Mempersiapkan perban untuk mengobati luka

Namun tetap saja tak ada yang berbeda


Ikhlas pun hanya bisa merelakan

Serpihan angan yang tak mungkin di kembalikan

Kau yang di rampas oleh seorang insan

Sekarang kau raih suatu kebahagiaan


Namun kau tak pernah melihat kebelakang  

Api cemburu yang membuat hati ku usang

Selalu berdiri di bawah curah hujan

Di kala terang benerang atau gulitanya malam


Temanggung,7 November 2021



"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.