Memori Menyakitkan Hati - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Memori Menyakitkan Hati

Oleh : Felycia


Hujan membasahi bumi ini

Membasahi tanah serta aspal yang ku-lewati

Aromanya harum sekali

Aku suka aroma petrichor ini


Rintik hujan membawaku kepada sebuah memori 

Kepingan memori yang menyakitkan hati

Sakit sekali,

Kapan aku bisa mengakhiri?


Ketika dia melintasi hujan deras seperti ini

Dengan motor serta jaket yang melekat di tubuhnya yang tinggi

Tanpa menyapaku sama sekali 

Bagaikan orang asing yang tidak dikenali

Sudahlah jangan di-ingat lagi 



Maaf, bila sudah Terlambat

Oleh : Felycia


Dia kembali

Dia masih sama, 

Seperti dua tahun silam

Dia masih dengan rambutnya yang pendek 

Dia yang terlihat childish


Dan dia, 

Yang mungkin masih menyimpan rasa untuk-ku


Hei, 

Tolong jangan pergi lagi

Aku sudah lama mencari 


Lalu,

Aku memeluknya erat 

Sangat erat,

Seakan tidak ingin kehilangan

untuk kedua kalinya


“Aku mencintai-mu” bisik-ku 

Dia menegang

Maaf, bila sudah terlambat



Bunga Dandelion

Oleh : Felycia


Aku mengakuinya

Mengakui perasaan-ku terhadapnya

Yang selama ini hanya bisa kupendam sebagai 

sahabat baiknya

Tepat pada hari dimana ia pergi

untuk melanjutkan study-nya


Dia terlihat kaget mendengar pengakuan-ku 

dan menjawab 


“kita hanya teman, dan selamanya akan begitu”


Sebutir air mata lolos begitu saja

Aku menunduk

Tidak berani menatapnya

dan melarikan diri 

Sungguh memalukan sekali


Walaupun dia berkata seperti itu,

Aku tetap menunggunya  

Berharap pada bunga dandelion 

Supaya suatu saat dia menjadi milikku



Mama, Idolaku 

Oleh : Felycia


Aku terlahir ke dunia ini karena mama 

Mama-lah yang mengurus segala keperluan-ku

Sedari kecil hingga sekarang


Mama yang menyuapiku 

Mama yang mengantarkanku ke sekolah

Mama yang menjadi teman disaat aku sedang ada masalah


Ma, mama benar-benar kuat ya 

Tidak pernah terlihat lemah sekalipun 

Walau peluh selalu membanjiri dahi

Mama tetap kuat 

Demi merawat ku


Maafkan aku, Ma

Kadang aku masih suka melawan Mama

Padahal Mama selalu sabar menghadapi aku 


Terima kasih Ma, telah merawatku selama ini 

Mama sangat berjasa bagi-ku

Tapi Ma,


Boleh ‘kan aku jadi fans-mu?

Karena bagi-ku Mama adalah idolaku


Tetap semangat dan kuat ya, Ma

Tunggu aku sukses di kemudian hari

Dan bisa membanggakan Mama 

Aminn



Cita-cita 

Oleh : Felycia


Dulu sewaktu aku kecil 

Aku sangat ingin jadi dokter hewan

Entah kenapa

Ketika melihat hewan hati-ku merasa senang

Terutama hewan anjing 

Bulunya yang lebat serta tebal 

Mengundang tanganku untuk mengelusnya

Belum lagi tingkah mereka yang unik 

Membuatku semakin terkesan 


Tetapi semakin beranjak dewasa 

Aku merasa diri-ku tak layak untuk

menjadi seorang dokter hewan

Otak-ku tidak mampu jika mencakup

semua materi yang ada


Setelahnya aku berganti cita-cita 

Yang ku-rasa layak untuk-ku

Sehingga nantinya aku dapat membanggakan

mereka;

Kedua orangtuaku 


Memang siapa lagi? 

Semoga saja,

Amin 

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.