https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
" AKU, KAU DAN JULI
Karya : Rofiidah Nur Aliifah
1/
Purnama masih terang saat kau pergi
Antara aku dan kau di juli ini
Luka, pilu, dan trauma
Teramat menyiksa
2/
Aku tersadar di titik ini atas jawaban
Bukan kepastian namun pengkhianatan
Tamparan atas rindu selama ini
Tak ada kulminasi
3/
Kau menjawab atas pertanyaan
Tak ada bukti kisah bersama
Dinamika persaanmu memilih usai
Penantianku telah berhenti
Irasional hati
4/
Juli kami pamit
Kami tidak satu frekuensi
Kami berbeda intuisi
Tak ada terpatri
Tak ada hati
TRAUMA
Karya : Rofiidah Nur Aliifah
Jeda setelah peristiwa kelam
Fatamorgana bersimpuh pada buana yang
Jika sedari dulu aku tahu asmara akan kunjung memudar
Bagaikan terjebak dalam permainan peran
Lalu usai berakhir merelakan
Pada akhirnya
Aku tertatih dalam rintih
Dalam perasaan yang tak tahu jelasnya
Rasanya mati namun raga masih hidup
Pedih terasa bungkam suara lirih
Entah kapan semua keadaan ini akan pulih
Seakan logika teracuni setiap sadar
Noktah putih harap telah berubah menjadi noktah hitam luka
Trauma
Cahayaku redup dirampas gelap
Asa yang kuharapkan utuh kini telah runtuh
Takdir yang kuanggap nyata ternyata telar jalir
Ego ternyata penyebabnya
Tak adakah kejujuran hanya tertanam dusta?
Pelakonya sudah pergi namun lukanya tak kunjung berhenti
Maaf ku ikhlaskan dalam kata namun tidak dalam jiwa
Waktu hanya menemani bukan pengobat hati
Setelah ratusan purnama berlalu
Saling mengusir satu sama lain
Saling menjauh satu sama lain
Gelak tawa kita berubah menjadi tangis
Setelah ribuan hari saling menunggu
Dalam doa berharap semua bersatu
Usai sudah keluh kesah ini
Trauma aku memilikimu
SERIBU LELAKI
Karya : Rofiidah Nur Aliifah
Tak percaya aku dengan kata-kata saja
Semua pada akhirnya menjadi lading yang bertebaran bak duri
Aku yang begitu polos membuat rekaman hati
Sekarang terpenuhi oleh janji-janji diri
Nista semua, bohong belaka
Seribu lelaki
Tiap-tiap pandang seolah menjadi harapan
Tak ada jawaban atas setiap pertemuan
Akhirnya menjadi kecewa dan tangis yang meratap
Seperti labirin yang tak bermuara
Bagaimana?
Lalu melululantahkan semua rasa
Fase lelah untuk sebuah rasa cinta
Meski aku pernah percaya,
Namun rasanya semua seakan tak ada
Entah kenapa sekarang
Mungkin tuhan punya rencana yang matang
Mengunci hati, lalu mempertemukan kembali
Mengunci hati, lalu mempertemukan dengan yang baru
Menjaga diri dan hawa nafsu
Merangkai asa tanpa rasa kelu
Dari seribu lelaki
IKHLAS
Karya : Rofiidah Nur Aliifah
Pandanganku masih nanar
Walau terkadang wajah itu selalu membayangiku
Kadang bertanya bagaimana aku bisa tersenyum
Sekarang telah pergi muram durjam
Saat keadaan semakin pedar
Aku ikhlas
Aku telah membiasakan diri
Ribuan hari telah dilalui
Diiringi tinta takdir yang telah mengering
Kita sudah cukup sampai disini
Aku ihklas
Kita hanya hamba yang berharap pada sang pencipta
Raga kita sudah seharusnya terjaga
Selamat atas hidupmu
Dan selamat atas hidupku
Kita masing-masing
Diri tak bisa berkata, pun tak bisa memaksa
Ini adalah suratan kita
Kedaan kita
Aku ikhlas menerima
Sepenuhnya
TUAN
Karya : Rofiidah Nur Aliifah
Dari aku untukmu tuan, orang yang pernah ada dihidupmu
Orang yang pernah mencintaimu
Orang yang pernah menyayangimu
Kala bertemu seusai jarak
Akankah kau ingat? setelah asmara loka lenyap
Bagimana kabarmu tuan? Baik-baik saja atau tercabik penyesalan?
Sudah merasakan hal yang sama?
Pedih, luka, kecewa, dendam, amarah
Habis mengering bulir bening meratap
Kita pernah bertemu di buana, bukankah itu kau tuan?
Semoga itu bukan kau, ingin ku putar waktu
Rasa pedihku menyayat atma
Rasa luka menyayat raga
Rasa kecewa pahit di rasa
Rasa dendam kau anggap dirimu tak berdosa?
Rasa amarah sudah kau tanyakan, kau banyak salah
Masih mau meminta maaf?
Tuan apakah kau sadar? kau bilang selalu dihantui rasa bersalah
Tuan semoga kau pernah paham
Tuan waktu akan menjawab semuanya.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.