Bahasa dan sastra - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Bahasa dan sastra


Bahasa dan sastra

dua hal,satu cara dalam menyampaikan serapa

selaras namun bercabang

selalu aku gunakan, sebagai senjata dalam bersastra


Tak ada ucapan yang lebih menguasai akal

tak pula bisikan yang lebih bijaksana

tapi dua sejoli pemersatu bangsa


kita! para penghaus bahasa

yang telah di pererat dalam semboyan

bhineka tunggal ika

dalam dara sebuah bahsa 

menjadi wadah kita bersastra


tak hanya menghasrat saja

tapi tanamkan dalam jiwa

jika yang telah tergugat

telah menghanyutkan kita

dalam simponi kebahasaan


jenjang pendidikan 

tidak lagi di rahasiakan

dia sudah menjadi hak

tapi dua keunikan bagi rakyat seadanya


ingatlah para kunci kebebasan

jika kau di belenggu rasa kemaluan

maka bahasa 

kunci dalam bersastra



Aku dan selera


Lentera di atas malam 

sungguh berbeda dalam menyapa isi jiwa 

tercermin oleh bayangnya malam

 dan dihalangi oleh sudut pandang 


setiap watak 

sungguh merubah semak belukar 

menjadi keresahan yang mengincar isi suara 


aku tak mampu mengurai semua selera menjadi kepingan sajak 

Aku pun tak mampu menyimpan

 meski dalam Hampa Nya Angin Malam 


Tak bisa diterima tapi dalam kasarnya tangan 

tak dapat dibendung kan Seleraku semakin meluap hingga ke batu-batu yang hampir Tertanam 


tapi ku ingat itu hanya hasrat yang berimajinasi saja



Suara serak pak tani


 Dalam gersangnya sebidang tanah 

dapat menghidupi Serumpun nyawa

 tak ada yang bisa diandalkan selain pertikaian bersama Sinar Surya 


tangan yang dulu selembut Sutra kini dirusak oleh sebuah tanggun jawab

 yang menyuara


 hujan yang membanjiri isi sawah tersematkan oleh duri duri yang menusuk isi kepala 


satu tegukan air dapat memberi 1000 kenikmatan Hawa

 keringnya tenggorokan dapat merubah pandangan setiap orang


 serasa kembali di keasingan nya jajahan namun apalah daya Inilah Takdir hidup yang harus menghiasi Cakrawala untuk kenikmatan yang Harus tercipta sambil mengais rumput di lahan sahara."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.