Suka Duka Bersama Alam Semesta - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Suka Duka Bersama Alam Semesta


Ada yang tertawa melawan duka

Ada yang berduka berusaha untuk tertawa

Berjalan merangkak,tubuh dihempaskan tak kuat menahan angin 

Kenapa semesta selalu berpura-pura? 

Bukankah langit ingin menutupi semua kesedihan yang ada

Tapi kenapa langit selalu menangis? 

Kapan kesempatan datang ketika ada harapan?

Kenapa kesempatan selalu pergi ketika dibutuhkan? 

Sulit mencari apa yang diharapkan 

Akan kah sesuatu yang hilang dapat tergantikan? 

Mungkin,memang itu cara langit menutupi kesedihan



Tipu daya dunia


Menggenggam sebuah asa,jiwa ragu ku telah diperkosa

Kenapa dunia masih saja enggan tuk mendekat

Disaat keadaan mulai mendesak 

Semua nya terasa hilang diterpa angin

Kenapa dunia ku hanya fana semata?

atau apakah ini hanya sebuah fiksi belaka?

Salahkah ku menuntut bahagia? 

Kuat kan lah jiwa jiwa yang tersakiti

Apakah aku juga tidak sadar,hubungan ku dengan-Nya mulai rusak secara perlahan? 

Mungkinkah rayuan ku yang tidak sebanding dengan usaha untuk mendekati-Nya


Pendosa yang baik


Ketika itu matahari mulai mendaki

Datang dari ufuk timur

Memberikan rasa hangat bercampur dingin nya udara

Hari tetap terus berganti

Tapi entah mengapa kaki ini tak mau melangkah pergi

Pergi dari sebuah kebodohan 

Hati yang entah kenapa kebingungan

Karna hati yang tak mulai sejalan

Meninggal kan beban dalam pikiran

Apakah pantas seorang pendosa mendapatkan surga? 

Yang selalu berselimut dalam cahaya

Seakan akan terarah namun kehilangan arah"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.