Sehabis kehilangan

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Sehabis kehilangan 



Di ruang senyap aku menatap 

Di saat mendung mengepakkan sayap 

Mengenang ketika kita beratap 

Mengingat ketika kita bersama

Bersandar di bawah naungan nestapa 

Sendu dan tertawa 


Aku rindu semua yang ada padamu 

Sampai berusaha menghapusmu 

Maaf ...


Muh Faisal 


Petani 



Sendu melilit hati para petani 

Berpacu bersama hilangnya kuning padi 

Cumbu dan tawa kini tak terdengar lagi 

Hilang bersama surga kecil itu 


Surga yang dibangun oleh 

Petani

Bersama anak dan istrinya

Tempat mereka melerai lara 

Tempat mereka menyimpan cerita...


Kalanya 

Udara sejuk melimpah ruah 

Langit biru sebagai buktinya 

Kuning padi ikut menyertai

Bersanding dengan pepohonan 

Menambah kesan pedesaan 


Sampai suatu hari gedung gedung tinggi

Mengubah tempat itu 

Langit yang awalnya biru 

Kini berwarna abu-abu 

Profesi yang awalnya penting 

Sekarang berganti jadi buruh pabrik


Muh Faisal 


Asrar



Oh Tuhan ,

Apa yang aku nanti nantikan dariMu 

Dari segala doa yang aku panjatkan 

Apakah aku jauh dari pelupuk aksaMu?

Apakah doaku memang sulit dikabulkan?

Ada apa dengan asrarMu


Bumantara selalu saja memperlihatkan warna yang indah 

Apakah asrarMu akan seindah dia?

Ku ucapkan semoga...


Muh Faisal "


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.