https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"SENJA KALA ITU
Pancaran indah mempesona dari manik matamu
Setiap lirikan dan kedipan itu membutakan mata hati
Aku terpanjat.
Sesat waktu dan bumi seakan berhenti berotasi pada porosnya
Sangking terkesima pesona indahmu
Aku terjatuh dalam lubang cinta bak Palung Mariana
Takjub akan keanggunannya yang dimanifestasikan padamu
Mataku memandangmu seakan makhluk sempurna
Sesaat setelah itu.
Aku pun bertanya, inikah jatuh cinta.?
Pada dirinya yang belum kutau namanya.
Dengan sadar dan penuh kerendahan jiwa
Aku bertanya padamu Tuhan.
Jika relung hati dan jiwanya masih kosong
Maka izinkan daku untuk bertuan pada relung itu. Dan bila sudah terisi maka biarkan dia termasyhur bersama debu-debu kosmik di surga nanti.
Sebab dalam hatiku ada abjad dan aksara yang merangkai namanya.
Aku semakin terjerat oleh senyumnya yang memikat. Pesonanya membuatku selalu ingin mendekat.
Keanggunan dan keagungannya membiusku dalam lamunan. Aku tak sanggup lagi berkata-kata.
Aku telah jatuh pada cinta.
Pada gadis yang kujumpai dikala Senja waktu itu
Harapku dirimu adalah doa-doa dari jiwa yang merindukan cinta.
Suatu hari.
Ambon,19-09-2021
M.M.A. Labetubun
PANDEMI BUKAN HALANGAN
Dari Wuhan tak diundang
Meraba kulit bumi nan cantik
Sekejap saja, banyak mimpi dibunuh
Dalam cemas, Bumi naikkan doa-doa emas
Anak-anak tak bisa merdeka main bola
Belajar, piknik, berenang, semua di rumah
Pandemi covid jadi raja dunia?
Tentu tidak!
Masih ada bintang sejarah segala zaman
Orang muda, selalu lahir di tengah badai
Dia sanggup rebut kembali mimpi
Kaum muda, kaum besi baja
Tonggak peradaban
Jiwa juang, bukan pecundang
Buktikan!
Kaum muda bukan kaum rebahan
Bukan kaum mabuk asmara monyet
Bukan peterpan yang tidak beranjak
Ambon,28-09-2021
Muntaha M.A. Labetubun
MERDEKA
Kemerdekaan itu
Bukan hanya Tentang Bung Karno dan Hatta dengan bambu runcingnya
Bukan hanya Tentang Kapitan Pattimura dengan pedangnya
Bukan hanya Tentang Jenderal Soedirman dengan tandunya
Bukan hanya Tentang Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya
Kemerdekaan itu
Senandung merah tentang putih
Tentang bendera yang mengibarkan gelora
Tentang semangat untuk hidup dan mati
Tentang langit dan bumi
Tentang bangsa yang bangkit sesudah kubur yang rebah
Kemerdekaan itu
Hak bintang-bintang untuk berkerlip
Hak fajar untuk melukiskan jingga
Hak angin untuk menggerakkan udara
Hak ombak untuk mengempaskan laut
Hak manusia untuk menegakkan martabat
Kemerdekaan itu
Bukan kata akhir tentang yang silam
Kemerdekaan itu kata kerja sepanjang masa
Pekik tanpa henti
Pembebasan tiap hari
Nurani dan sanubari
Keadilan dan kemakmuran
Ambon,2021-06-08
M.Labetubun"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.