https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
" *Masalalu*
Sampai kini hujan selalu membuatku khawatir
Gemuruhnya Memperkeruh perasaan yang tenang.
Berisiknya rintikan yang disertai geluduk
Membuat takut pendengar
Seperti ada ketakutan di masalalu
Tapi ingatanku tak sejernih air,
Tak lagi dapat mengingat dengan baik.
Setengah bait perjalanan sengaja dilupakan
Agar tak nampak, jiwa yang pernah terkurung dalam gelap.
Melepas seonggok luka dan ingatan
Mereka hanya bayangan putih sekarang.
Mereka hilang dari ingatan.
Tidak dengan perasaan
Aku takut, gumamku yang masih mengingat secerca luka.
*Rindu yang tak berujung*
Kita hanya sepasang manusia yang tak tahu kemana takdir membawa pergi
Hingga kini kita dipisahkan olehnya
Hanya terdengar suaramu yang semakin hari semakin menua
Tak lagi ku lihat wajahmu yang kini semakin mengeriput
Papa, mama.
Rindu ini kini telah sakit, hingga mengingat kalian hanya menjadi butiran bening dari kelopak mataku.
Aku ingin pulang! Tapi kaki seperti terikat.
*Rumah tak beratap*
Aku hanyalah seorang wanita yang setiap kali memikirkan perasaan.
Namun, ada satu pelukan yang tulus mendekapku
Ketika air mata tak terbendung
Dia rela menjadi penadah yang tak lelah
Ketika aku guncah dengan amukan dunia
Dia dengan sigap menggenggamku lembut.
Aku sempat di jatuhkan oleh orang yang ku anggap baik
Namun dia tetap memberiku harapan untuk hidup
Bukan aku tergila-gila padanya
Tapi aku sungguh mendapatkan rumah yang tak ingin lagi aku tinggalkan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.