Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Labirin Perintah Memangkas Harap
Langkah kakiku memelan
Ada yang menahannya
Sungguh berat
Sangat sulit untuk ke depan
Seakan dunia tak membiarkan
Menulikan suara tapakku
Membutakan bayang ragaku
Membisukan bising suaraku
Aku tak tahu
Jalan yang ku pilih adalah jurang
Jatuh ke bawah
Atau mundur menyerah
Terakhir kali
Nafasku bergemuruh
Keringatku menggedor tak peduli
Aku terjebak di antah berantah
Sekali lagi...
Aku mencoba...
Keluar dalam kotak yang menyesakkan
Hilang arah tak tahu kapan
Tertarik jauh menghilangkan radar
Teratur menepi mengais percaya
Ironi yang seakan merendahkan
Tak ada daya maupun upaya
Untuk membukanya
Suara itu...
Bergema dengan gagahnya
Menakutkan setiap detik orang yang merasa
Aku bertahan dalam rapuhnya pertahanan
Dengan penopang yang semakin kabur
Aku tak kuasa...
Meraba jurang menahan lintang
Cahaya itu...
Semakin meredup
Hilang...
Harapanku...
Musnah"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.