Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Kisah Lampau
Jejak-jejak yang bersemayam seakan mengingatkannya pada masa lalu yang kelam.
Tali-temali kembali terhubung seakan mengajaknya menjelajahi kisah terdahulu.
Raganya pergi menyisakan hati yang tersimpan di ruang lingkup abadi.
Sejenak napas itu tercekat, degup jantung tertahan.
Ketakutan itu kembali, menantangnya untuk mendatangi.
Dahulu tangannya terulur bebas untuk dirinya.
Kini uluran itu sudah tak lagi memberinya afeksi sejati, hanya untuk sang pemilik hati yang datang pada waktu yang tak pernah di nanti."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.