HUJAN

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 HUJAN

Karya          :    AMI SARAH


Aku rindu kamu wahai hujan

Saat tetesmu menghapus air mata duka

Saat dinginmu memeluk jiwa sepiku

Temani senja yang mengelam, rapuh!


Sungguh aku rindu kamu hujan

Suaramu, lagu syahdu merayu

Mengemas pilu, nyanyian jiwa merana

Kabarkan tentang kekasih tak kunjung tiba


Aku rindu kamu hujan

Sentuhanmu, melodi cinta menggema

Menyebarkan harum bunga di ruang rasa

Menghamparkan hijau semesta raya


Aku selalu rindu kamu hujan

Saat gelora ini memudar, menghilang!

Sepercik air menggantung dan aku terpekur sendiri


Aku lelah menantimu kembali

Merangkul asa menghapus resah gelisah

Dan bumi menyepi terselubung misteri sementara ku menangis karena rindu tak terbalas



JUDUL        :     PERANG CAHAYA


ISI


Kiblat cahaya menyilaukan membutakan

Menukik, membentang di angkasa

Bintang-bintang menggantung bak bola raksasa

Ruang matrix berpendar berpijar


Kendaraanmu adalah sepatu berapi

Dimana kau terbang secepat cahaya

Menembus galaxi merambah buana

Seluas horizon dan lubang hitam menganga


Dan pesawat-pesawat luar angkasa beraneka

Laksana burung baja raksasa mengangkasa

Pilot-pilot berwajah dingin tegang

Bermanuver secepat laju komputer


Bola-bola cahaya mengambang di langit kelam

Dan debu angkasa beterbangan menyebar

Planet-planet baru bermunculan diantara bintang-bintang

Meteor berjatuhan laksana amukan hujan 


Warna laser merah biru bersilangan mematikan

Dentuman suara memekak seantero jagad

Berjuta nyawa hilang tanpa penyesalan

Kehancuran demi kehancuran terlupakan


Dan aku terkesima memandang batas cakrawala

Ingatanku melayang ke masa yang berlalu

Peradaban yang damai tentram dahulu

Bumiku, bisakah kau kembali padaku

Aku rindu..



Judul          :     PENANTIAN


Isi


Merajah aksara, melukis sembilu

Menguntai mimpi, merantai belenggu

Jiwa kembaraku haru biru

Setiap desah nafas candu rindu


Masa berganti dan waktu enggan menunggu

Mengapa pilu? ketika hati ingin bertemu

Bergejolak rasa melihat wajahmu tersipu

Bergetar jiwa terhujam tatapan sendu


Di bangku itu ku jejakkan sejarah

Tentang penantian panjang yang pasrah

Tentang senyuman beribu anugerah

Silih berganti dalam ingatan yang resah


Biarkan waktu hadirkan arti sejati

Bergelut dengan tanda tanya di hati

Semoga dirimu suatu saat sadari

Sesungguhnya diri ini selalu menanti



Judul          :     HARAPAN


Isi


Mengerang diriku berselimut langit malam

Dunia ini sungguh kejam merajam

Memperdaya, menghancurkan aku yang hina dina

Bak seonggok sampah di jalanan


Aku hanya manusia biasa

Berhati dan bernaluri walau tak tertera

Apakah aku tak berhak selain cerca

Atas sepotong cinta sekedar penghapus duka


Bila matahari selalu datang menjemput malam

Apakah aku masih layak untuk berharap

Ditanganmu wahai penderma setia

Jangan palingkan wajah enyahkan jiwa


Diri ini menanti sekedar iba

Setitik air penghapus dahaga

Secercah damba tuk mencinta

Rasakan bahagia walau sekejap



Judul          :    PENJARA DUNIA


Isi


Sayang ini bukan cinta!

Aku hanya menjebak kamu saja

Kamu jangan salah sangka

Ini bukan cinta

Aku hanya ingin memenjarakan kamu saja

Dalam hidupku yang menjemukan


Apakah kamu bodoh?

Atau aku yang kejam?

Aku hanya memamfaatkan kamu saja

Menguras semua kebahagiaanmu

Menjarah semua milikmu jadi milikku


Ini bukan cinta, ingat sayang!

Aku hanya ingin menyiksamu saja

Membuatmu rindu sampai gila

Membuatmu melupakan semua orang

Membuat aku duniamu saja


Ingat sayang, ini bukan cinta!

Bukankan cinta itu membebaskan

Cinta membuatmu tersenyum

Membuatmu terbang kemanapun kau mau

Dan membuatmu rindu untuk kembali


Sayang ini bukan cinta..

Karna kau memenjarakanku di penjara yang sama

Menjauhkanku dari surga

Seperti janji iblis pada Tuhannya







"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.