DIBATAS KOTA KECIL INI

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "DIBATAS KOTA KECIL INI 


Dibatas kota kecil ini

Mawar merah mekar tak terkira

Menjulang tinggi dari tiang pelindungnya

Memancarkan keindahan yang Ilahi


Dibatas kota kecil ini

Kaktus kecil tumbuh tanpa kawan

Kiri kanan mencari-cari lawan

Yang memancarkan keindahan Ilahi


Dibatas kota kecil ini

Mawar merah berjumpa kaktus

Menatap iri memendam kebencian

Melihat ia menjulang tinggi dari tiang pelindungnya


Dibatas kota kecil ini

Kaktus mengeluarkan amarah yang terpendam

Menentang keindahan yang Ilahi

Meneriakki mawar merah yang tertunduk


Akhir dibatas kota kecil ini

Mawar merah menatap tanah 

Mengeluarkan madu membasahi kelopaknya

Meredup dari mekarnya yang tak terkira

Tunduk membawahi tiang pelindung Ilahinya



HALUSINASI X FATAMORGANA


Pukul dua dini hari aku terjaga

Mata ini seketika enggan terpejam

Entahlah

Tapi rasanya aku pernah fatamorgana

Halusinasi

Sepertinya kata itu tepat

Sebab fatamorgana itu berharap

Imajinasi datang mengunjunginya

Pukul dua dini hari

Tubuh ini enggan terbaring

Entahlah

Sepertinya ia sudah menemukan pijakkannya

Halusinasiku bertambah

Pukul dua lebih dua dini hari

Fatamorgana berkelana dalam

Imajinasi



HALUSINASI KESEKIANNYA 


Hai kamu……

Yang katanya sudah bangkit dari dia

Yang katanya sudah bisa membiasakan tanpanya

Kamu berbohong…

Bicara apa kamu , jangan bersandiwarakan hal tak penting

Nanti kamu lelah sendiri, dan akhirnya.. menangis,…sedih 

Bahkan lukamu yang mulai kering akan basah lagi

Jika kamu tidak bisa melakukan itu

Atau bahkan tidak mampu melaksanakan

Bilang dan keluarkan saja

Tahu tidak, hatimu itu sudah menangis sepanjang hari

Hai kamu….

Yang katanya… upss

Yang berbohong pada hatimu

Yang melukai hatimu

Yang membasahi luka tanpa memberikan obat…

Yang katanya..

Yang katanya.. bukan hatinya…

Sudahlah, jangan malu..

Jujur saja kalau kamu belum bisa terbiasa tanpanya…

Katakan saja hatimu pasti akan mengerti…

Jangan kau paksakan luka yang belum kering tuk lekas sembuh

Karena dia membutuhkan proses….

Hai kamu..

Setidaknya jangan kau lukai hatimu sendiri

Untuk terlihat bisa didepannya

biarkan saja kau terlihat

tak bisa membiasakan tanpanya

tenang saja…

nanti hatimu perlahan akan paham….

jadi tenanglah, waktunya nanti akan tiba…"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.