Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Bukan Ia yang Tepat
(Karya : Nailis Sa’adah)
Dunia hari ini, masih terlihat tidak baik-baik saja
Semenjak seseorang yang pernah dikenal,
Ia bukanlah pilihan yang paling tepat
Ku pikir, ia akan menjadi sosok pelengkap yang lebih dari sekedar nyaman
Nyatanya, semua laki-laki hampir memiliki pengkhianatan yang sama
Janji-janji yang pernah diucap
Semua hanya pemanis di awal pertemuan
Setelah ia beranjak untuk memilih tidak menetap,
Ia akan merasa senang, dan cukup berhasil membuat luka tangis pada setiap perempuan yang pernah ia kenal
Sementara Wanita itu, cukup menjadi korban patah hati yang kronis
Betapa tragisnya bukan?
Perasaan yang dicoba untuk digenggam, jatuh secara perlahan
Melukis tangis dalam setiap celah kehidupan rasanya tak karuan
Hidup dalam ketidaknyaman soal dua hati yang digenapkan,
Adalah keresahan pikiran yang begitu dalam
Menjadi sosok Wanita yang mencoba kuat,
Dari banyaknya sekian drama percintaan yang dihadirkan,
Kadang ingin frustasi
Kadang juga ingin menghilang dari dunia ini
Patah yang benar-benar mematahkan hati rasanya membuat pilu dalam kalbu
Menjadi diagnosa yang akan terus berdebu
Magelang, 30 September 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.