Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Sialan mata ini...
Negeri serasa Gelap gulita
Angina bergejolak tanpa rupa
Pohonpun diam membisu tanpa Tanya
Terserobot dinginya malam menenggelamkan jiwa
Mata ini sendu
Mata ini layu
Otak ini terhimpit waktu
Jiwa ini tertindas keadaan
Mulut ini memilih diam beralasan
Perih tersayat
Luka yang melebar
Mereka yang tergeletak kelaparan
Khalayak orang hendak menghadapi kematian
Sialan…
Terlihat oleh mata ini..
Mereka tertawa tak peduli
Duduk di kursi dengan perut besar mereka
Perut besar yang di isi dengan hak rakyat
Mereka merampas, mereka mengrogoti habis
Lebih cepat dari tumor ganas yang mengrogoti manusia
Mereka mengrogoti khalayak tikus kelaparan
Sialan lagi-lagi sialan
Mata ini lagi-lagi tersorot pada mereka
Hukum hanya bagan dari permainan
Tajam ke bawah, tumpul ke atas
Mencincang habis rakyat kecil
Dijadikannya lauk tiap harinya
Sialan…
Mata ini tak mampu
Menahan air mata yang memaksa keluar
Sial…
Aku gagal menahanya
Aku gagal memperjuangkan isi eksistensiku
Jiwaku runtuh, mentalku jatuh
Sialan mereka benar-benar sialan ….
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.