Hujan Kerinduan

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Hujan Kerinduan


Entah di bilang mana

Rintik hujan menyatu dengan air mata

Isaknya pecah terbentur hati bersengketa

Sementara gerimis masih saja menarikan 

tarian asa

Di antara genangan yang basah,

Lantunan ayat sang Surya memudar tanpa tercegah


Perihal angin yang mendengus dengan  kesal

Mengumpat segenap pasal yang  disuguhkan oleh muasal

Dedaunan resah, Bisakah angin menutup mata


Sesat pada dingin yang purba,

Menepis hujan di setiap patahan rasa

Langit menggelabu dengan cepat

Hitam me mekat bagai rayuan rindu paling laknat


Sementara kilat tak henti meneriaki bumi

Akankah badai me rupa diri?

Menghukum hari yang kini tak lebih dari kepingan tanpa arti

Aku hanya mampu berdiri


Menyaksikan hujan menggenapi elegi

Entahlah angin ataukah badai

Hujan ini terlalu pasai untuk usai"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.