Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"MIMPI SANG ANAK PENGEMBALA
Di bukit hijau menjulang bebatuan nyiur hijau yang melambai-lambai
Seorang anak yang bertaruh dengan waktu hanya beralaskan sepatu bututnya
Berlarian kesana-kemari sambil mengibaskan kayu yang biasa ia bawa
Kulit hitam dan keringat menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya
Mimpinya untuk bersekolah terhalang oleh keadaan
Ia dipaksa harus menjalani kerasnya hidup bertarung dengan waktu
Menikmati walau menyakitkan
Mengobrol dengan tuhan lewat doanya disetiap waktu
Nasib tak ia sesali jalani dan tekuni semua akan berbuah manis
Berbaur dengan alam menikmati pepohonan yang bergoyang
Walau mimpinya masih jauh dihadapan
Ayah dan ibunya menjadi penyemangat hingga rela berkorban
Setiap hari naik turun bukit menentang sang surya berkutat dengan keadaan
Dibawah pohon asam ia sambil belajar memahami disetiap tulisan
Tertatih mengeja huruf demi huruf membaca kata demi kata
Usaha dan mimpinya tidak hanya keinginan belaka
Tekad yang kuat memberi jalan bagi orang-orang hebat
Mengingat dan melihat perjalanan hidup yang ia lalui dulu
Bekerja demi ayah ibu tercinta yang mendidiknya dengan hebat
Menjadikannya manusia yang bermanfaat tak lagi berkelahi dengan waktu
Serang, 23 Agustus 2021
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.