
SUAR PESANTREN
Tatkala kaki berpijak,resah di rasa si hati
Semerawut pikiran pun tak bisa di hindari
Keraguan menyeruak hingga ke ulu hati
Dilema pun terjadi tanpa aku kehendaki
Bukan aku tak mau tinggal disini
Hanya tak yakin pada diri sendiri
Tinggal di pesantren nan jauh dari gemerlap dunia
Jauh dari keluarga tanpa kabar berita
Tak gagah dan megah seperti burj Khalifa
Tapi menenangkan jiwa raga
Tak sekokoh kontruksi baja
Namun masih berdiri tegak di tengah jagat raya
Tak secanggih teknologi digital
Tapi mampu menjawab arus tantangan zaman
Dirimu nampak kejam meski begitu mulia
Tampak gersang namun menyejukkan
Terasa keras padahal penuh kelembutan
Dirimu tampak mengecewakan meski nyatanya begitu menjanjikan
Lambat laun resah menjadi betah,ragu menjadi candu
Sanubariku tenang dan damai di bawah naunganmu
Apalah daya takdir terlah tersurat
Hanya bisa menerima tanpa bisa menolak
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.