Menyelum Sepi

Menyelum Sepi


Sajak sajakku kini telah luruh

Bait baitnya menyimpan lara

Terangkai dari serpihan paling puisi

Masih saja jemari mengisyaratkan resah

Hingga mengusik palung jiwa


Di balik senyum simpul ada bisik membawa haru

Mungkin masih enggan untuk dikabarkan

Tentang rasa yang tiada henti menyulam sepi,

Tetap saja gemuruh tidak lagi setia

Membikai rindu-rindu

Sebab jarak menjadi lukisan buram bermuara temu


Sajakku kini berwarna abu-abu

Kisahnya tenggelam dalam dermaga pilu

Lihat saja larik lariknya mulai terususun ambigu

Tidak mampu lagi di ceritakannya dalam seikat bunga

Juga tentang pelangi yang memberi warna


Apa mungkin aku mulai lelah

Terlalu lama bersenandung dalam sunyi

Membiarkan diri di hujani mimpi

Sebab imajinasi terus saja menari nari

Hingga kelak aku memilih satu kata

PERGI....

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.