Lelah

Lelah


Hari yang begitu panjang.

Tubuhku dipaksa kuat oleh keadaan.

Jiwa dan batinku seolah berkata semangat..

Tapi…, apalah dayaku.

Nyatanya…, kata semangat tak bisa menguatkan ragaku yang rapuh akan lelahku.

Rasanya…, kau ingin menagis.

Tapi…, aku tak bisa mengeluarkan butiran-butiran air mataku.

Rasanya…, aku ingin teriak.

Tapi…, Mulutku seolah bisu untuk melontarkannya.

Aku bagaikan orang asing didalam diriku sendiri.

Aku bagaikan orang linglung diantara padang pasir.

Rasanya…, jiwa dan ragaku seperti air dan api yang tak bisa bersatu.

Aku gila, hahahaha.

Aku bodoh, hahahaha.

Aku capek……

Teman…, tolonglah aku.

Aku butuh sapaan dan senyuman yang hangat darimu.

Teman…,teamanku! Diamana kalian…?

Kenapa kalian seolah tuli dan buta akan keadaanku.

Apakah kalian pernah berpikir, bahwa aku juga bisa merasakan lelah?

Tentu saja, wahai temanku. Aku juga sama seperti kalian.

Aku bisa merasakan lelah, bahkan sampai kelelahan.

Aku bukan robot, dan aku juga bukan superhero yang selalu kuat dalam menghadapi musuh.

Aku hanyalah wanita lemah dibalik power ceriaku yang riang.

Tolonglah…

Aku butuh kalian.

Tolong perhatikan aku sekali saja.

Ayah, Ibu, tolonglah aku.

Aku butuh pelukan hangat kalian.

Aku butuh ucapan lembut kalian.

Aku butuh interaksi harmonis kalian.

Tolonglah ayah.

Tolonglah ibu.

Anakmu ini memohon kepada kalian.

Kenapa kalian begitu egois?

Kenapa kalian bersikap acuh tak acuh kepadaku?

Kenapa kalian hanya memperlihatkan ego kalian masing-masing didalam rumah yang begitu indah dengan dekorasinya yang memukau.

Tolonglah ayah.

Tolonglah ibu.

Aku tak butuh rumah yang mewah.

Aku tak butuh kehidupan yang glamor.

Aku hanya butuh kenyamanan dari kalian berdua.

Dan… Untuk temanku.

Aku butu sapaan dan senyuman hangat kalian.

Tolonglah kabulkan permintaanku.

Terima kasih.

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.