UJUNG CERITA RINDU KU - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


UJUNG CERITA RINDU KU

Putri amelia lubis


Kini seorang gadis cantik bernama Andhira Salsabila itu tengah menikmati secangkir Kopi di sebuah kafe langgananya.Di luar kafe tengah turun hujan yang lumayan deras membuat banyak para pengendara maupun pejalan kaki memilih berteduh di Halte depan kafe ini.

Hujan,mungkin sebagian orang menyukai berbagai hal tentang hujan.Begitu juga dengan Dhira yang kini tengah duduk termenung di dekat jendela kafe,matanya hampir tidak berkedip menatap bulir air hujan yang mengaliri kaca.Ingatannya kembali memutar sepotong kenangan dengan orang yang tak pernah luput dari ingatannya.Membawanya kembali ke masa SMA yang begitu ingin di ulangnya.

4 tahun lalu..

 Di tepi jalanan yang cukup ramai itu terdapat sepasang kekasih yang begitu tampak serasi sedang berjalan menuju sebuah kafe.Meraka melenggang masuk ke dalam kafe tersebut,Mata Dhira langsung berbinar kala melihat interior kafe itu.Bagaimana tidak kafe ini di penuhi berbagai macam jenis Bunga.Dirinya memang pecinta Bunga lebih tepatnya ia begitu menyukai bunga Lili,mereka pun berjalan menyusuri setiap inci kafe lalu memutuskan untuk duduk di salah satu meja yang berada di pojok kafe.Arga memang sengaja membooking tempat itu agar wanita di hadapannya bisa menatap taman bunga yang ada tepat di samping tempat mereka duduk.

 “Dhira?” merasa namanya di panggil gadis dengan rambut tergerai indah itu pun menoleh kepada Arga yang tengah memperhatikannya.

“Aku mau kamu percaya bahwa kisah ini akan berlanjut sampai akhir hidup kita nanti tak ada yang bisa memisahkan kita kecuali maut.Walaupun suatu saat nanti mungkin akan ada jarak yang jauh di antara kita itu gak akan bisa memisahkan kita aku harap kamu dan aku tetap menjadi kita” Arga menatap gadis di hadapannya ini dalam.

“Ga kamu kok tiba-tiba bicara lebay kekgitu sih,emang kita bakal pisah?” Perkataan Arga membuat Dhira bingung.

“Hayo ada yang kepo nih” ucap Arga sambil terkekeh geli melihat ekspresi Dhira yang menurutnya begitu menggemaskan.

“Ih kamu mah gitu gak asik!” rajuk Dhira yang malah membuat Arga semakin tertawa geli.

Sebulan setelah kencan di kafe itu,kini waktunya Dhira dan Arga melaksanakan ujian kelulusan.Waktu selama seminggu untuk ujian mereka manfaatkan untuk belajar dengan baik.Dan hari ini hari dimana seluruh murid SMA Airlangga merayakan kelulusan mereka.      Dhira menghela nafasnya kala melihat jam tangan yang melingkar cantik di tangan putih miliknya,sudah satu jam lebih ia menunggu tapi Arga tak kunjung menampakkan batang hidungnya.Bahkan lelaki itu tidak mengikuti acara kelulusannya,Dhira semakin bertanya-tanya kemana perginya Arga.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif Tut....Tut...

“Aish.....Arga kamu kemana sih?”

Panggilan kesepuluh yang berujung hanya suara operator yang menjawabnya.Dhira benar-benar frustasi,pikirannya kalut tak biasanya Arga menghilang tanpa kabar seperti ini.Dhira berjalan meninggalkan koridor sekolah yang sudah tampak sepi,Dhira menaiki sebuah taksi menuju ke rumah Arga.Sesampainya disana Dhira langsung memasuki gerbang rumah bernuansa Modern tersebut.Dhira berulang kali memencet bel tersebut namun pintu rumah itu tak kunjung terbuka. Seorang lelaki paruh bayyang berpakaian satpam menghampirinya dan berkata...

      Dhira merasa begitu terkejut mendengar fakta bahwa Arganya telah pergi meninggalkannya.Bahkan Arga sama sekali tak memberitahunya,pikirannya kembali terbang ke beberapa waktu lalu saat ia dan Arga sedang berada di kafe.Mungkin kah ini yang di maskud Arga bahwa akan ada jarak di antara mereka.

“Neng ini Mamang tadi nemuin surat ada tulisan nama Neng Dhira disini”

   Dhira mengambil sepucuk surat yang bertuliskan nama nya itu,perlahan ia pun membuka nya.Air mata yang sedari coba ia tahan sekarang meluap tak tertahankan ketika membaca sederet rangkaian kata yang Arga tulis untuknya.

From: Pangeran tak berkuda Arga....

To: Princess kecil Dhira....

Ingat kata-kata ku waktu kita kencan sebulan yang lalu di kafe Bunga,aku mau kamu percaya kepada pangeran tak berkuda mu ini bahwa suatu saat aku akan mengikis jarak ini.Maaf kan aku jika harus pergi tanpa memberitahu mu dahulu,aku takut jika aku memberitahu mu dan melihat wajah mu itu memerah menahan tangis bisa-bisa aku berubah pikiran untuk memboyong kamu ikut aku ke Prancis.

Sekarang waktunya aku mengejar impian ku,setelah itu aku minta kamu untuk bersiap-siap karna aku akan mengejar mu(

I love you 13.500 kembaliannya buat kamu aja.....

      Hari itu adalah hari perpisahan Dhira dengan Arga,membuat gadis itu harus mulai menampung segala rindu dan berusaha kuat saat rindu ini menikamnya secara tiba-tiba.

 Dhira tersenyum miris kala mengingatnya kembali,kini ia telah melalui 4 tahun yang begitu sulit untuknya. Ah,sungguh ia sangat merindukan sosok itu namun ia harus tetap mencoba untuk merelakannya pergi untuk mengejar impiannya. Dhira mengalihkan pandangannya pada sepucuk surat yang sudah sedikit lusuh yang ada di atas meja nya.Gadis itu kembali tersenyum kala mengingat setiap kata yang tertulis di dalam surat itu. Pandangannya beralih pada ponsel miliknya yang kini berdering nyaring,melihat nama yang tertera membuat Dhira mengernyitkan dahi nya heran.

“Tumben Rendi nelpon ada apa ya?” merasa penasaran Dhira pun segera mengangkat telpon dari sahabat kekasihnya itu.

“Halo ren,ada apa?”

“Dhir....Arga Dhir...” ujar nya dengan suara bergetar membuat jantung gadis itu berdegup kencang.

“Arga kenapa ren...Arga kenapa”

“Dia mengalami kecelakaan hiks..”

BOOM!!!

Dhira membekab mulutnya tak percaya dengan apa yang terjadi pada kekasihnya.Tangan nya melemas dan ponsel yang berada di genggamannya pun terjatuh begitu saja.Air yang menggenang di pelupuk matanya kini mengalir deras membasahi kedua pipi nya.Sekelebat kenangan bersama Arga kembali hadir membuat tangisnya semakin pecah. 

 “Tante Riani” cicit Dhira yang sudah berada di depan ruang operasi, membuat semua orang menatap Dhira dengan tatapan yang sulit di artikan sedih,takut,dan khawatir semua campur aduk.Riani langsung memeluk Dhira dan menangis menumpahkan segala kekawatirannya kepada kekasih anak nya ini.

“Tan apa yang terjadi sebenarnya,kenapa Arga bisa ada disini?” Riani mengurai pelukannya dan menatap gadis di hadapannya ini dengan penuh kelemabutan.

“Sebenarnya study Arga sudah selesai dari seminggu yang lalu dan tadi sore ia pulang ke Indonesia dan langsung ingin menemui kamu sayang,Tapi takdir berkata lain dalam perjalan menuju rumah kamu Arga mengalami kecelakaan hebat dan sekarang ia berada disini” jelas Riani sambil sedikit terisak.

Dhira terpekur mendengar penjelasan dari Riani,bukan ini yang ia harapkan sebelumnya ia memang mengarapkan Arga pulang tapi bukan dalam keadaan seperti ini.Dalam hatinya kini hanya terpanjat doa untuk kesembuhan Arga.Mendengar suara pintu terbuka kini Semua menoleh ke arah pintu ruangan operasi yang menampakkan seorang Dokter. 

“Keluarga pasien atas nama Arga syahputra” ujar Dokter tersebut.

“Ya saya ayah nya,bagaimana keadaanya Dok?” tanya lelaki paruh baya itu.

“Kondisinya sekarang sudah stabil,kami akan memindahkannya ke ruang rawat inap”

“Syukurlah” semua memanjatkan puji syukur mendengar penjelasan Dokter itu.

 Kini seorang gadis tengah menatap dalam lelaki yang terbaring lemah di atas tempat tidur Rumah sakit.Tangan gadis itu masih setia menggenggam lembut tangan yang terasa dingin itu,mengusapnya dengan lembut dan tak jarang ia mencium punggung tangan Arga.

“Ga bangung dong,gak capek apa tidur terus” ujar gadis itu berbicara sendiri.

“Aku udah ada disini,disamping kamu loh”

Melihat masih tak ada respon gadis itu memilih keluar ruangan untuk bergantian menjenguk Arga dengan Riani.Ketika hendak bangkit dari duduk nya,tiba-tiba langkahnya tertahan karna ada satu tangan yang menahan tangannya.Dhira terdiam untuk beberapa saat lalu menoleh melihat tangan Arga lah yang menahannya,apakah kekasihnya sudah sadarkan diri?

“Jangan pergi, i need you” Dhira tersenyum haru melihat Arganya kini telah sadarkan diri,gadis itu tak henti-henti mengucapkan kata syukur dalam hatinya.

“Arga kamu udah sadar,ya ampun aku seneng banget” ujar Dhira sambil memeluk lelaki dihadapannya ini.Arga tersenyum manis melihat gadis yang selama 4 tahun ini begitu ia rindukan.Dhira mengurai pelukannya lalu menatap heran Arga yang sedang menatap lekat dirinya.

“Ga kenapa? Are you okay?” Tanya Dhira mulai khawatir hal itu sukses membuat Arga tak tahan untuk tidak menyunggingkan senyum nya.

“Kamu gendutan ya aku tinggal 4 tahun ini” Kalimat itu meluncur bebas dari mulut Arga membuat Dhira mengerucutkan bibirnya dan menatap tajam kekasihnya itu yang sama sekali tak berubah,selalu saja jahil.

“Ih...nyebelin kamu sini aku cubit” ujar Dhira mencoba mencubit pinggang Arga,sedangkan kekasihnya itu sudah tertawa lepas.Dhira terdiam mendengar suara tawa itu,ia benar-benar merindukan suara tawa itu.

 “I miss you so much” bisik Arga lalu mencium kening Dhira lembut.

“I miss you to,pangeran tak berkuda ku”

Terima kasih tuhan telah menghadirkannya kembali untuk ku.Cerita ini mungkin akan ada ujungnya tapi rindu ku padanya tak akan ada ujungnya.Satu yang ku tahu “Kadangkala semua rindu yang tersimpan akan terjawab pada waktu yang tak terduga” Andhira Salsabila.

THE END

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.