TOBAT - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


TOBAT


ibunya telah sering menegur Nakwan, akan tetapi pria remaja itu punya sifat sangat egois. Dalam keseharian Nakwan memang dikenal sebagai remaja yang nakal. Saat disuruh mengikuti ibadah pun dia tidak pernah mau, bahkan ketika dinasehati dia malah justru membantah. Kemungkinan semua sifatnya itu terpengaruh oleh teman-temannya.

Saat ini Nakwan tengah duduk dibangku SMA, akan tetapi dia telah merokok bahkan memakai narkoba. Nakwan juga sering bolos dari sekolah, bahkan berantam di kelas juga pernah dia lakoni.

Sebenarnya kelakuan negatif Nakwan di sekolah tidak pernah diketahui oleh orangtuanya selama ini. Sebab kedua orang tua terlalu sibuk bekerja, jadi mereka tidak punya waktu banyak untuk mengetahui prilaku dan tabiat putra mereka di lingkungan sekolah.

Hingga suatu ketika orang tua Nakwan dikejutkan telepon yang datang dari pihak sekolah. Pihak sekolah meminta agar orang tua segera datang ke sekolah untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuat oleh putra kesayangan mereka. Mendapati telepon yang demikian, orangtua Nakwan merasa heran, sebab yang mereka tau selama ini bahwa Nakwan adalah anak yang rajin.

Ketika sampai dipelataran sekolah, orang tua Nakwan langsung disuruh keruangan kepala sekolah oleh wali kelas. Saat menatap orangtuanya, Nakwan begitu takut dan tidak berani berkata apa-apa. Tanpa menunggu waktu lama ibunya Nakwan langsung bertanya kepada Kepala Sekolah tentang apa yang telah diperbuat oleh anaknya.

Dengan tegas Kepala Sekolah menjawab “Ibu selama ini Nakwan jarang masuk sekolah, dia juga sering berantam dengan teman sekelasnya. Selama ini kami selaku pihak sekolah telah memperingati, akan tetapi Nakwan tak pernah peduli, oleh sebab itu kami harus memanggil ibu supaya mengetahui apa yang telah diperbuat oleh Nakwan,” ujar Kepala sekolah.

Mendengar pernyataan Kepala Sekolah membuat ibunya Nakwan seolah-olah tidak percaya, sebab sepengetahuannya selama ini setiap pagi, anaknya selalu pergi memakai seragam sekolah lengkap. “Akan tetapi inilah kenyataan yang sebenarnya bu, kalau ibu tidak percaya, hal ini bisa anda tanyakan langsung kepada Nakwan,” ujar Kepala Sekolah menyakinkan.

Saat itu, Ibu Nakwan segera pamit kepada Kepala Sekolah sekaligus mengajak Nakwan turut pulang ke rumah, setibanya di rumah, ibu Nakwan langsung menasehati putranya supaya tidak melakukan hal yang sama untuk kedua kali. Nakwan pun mengiyakan nasehat-nasehat yang diberikan oleh Ibunya dan segera pergi kekamarnya.

Setiba di kamar, Nakwan bukan malah beristirahat, justru kesempatan itu dia dia gunakan merokok dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Agar tidak ketahuan terkait perbuatannya, Nakwan kerap menyembunyikan rokok dan obat-obatan terlarang itu didalam laci lemarinya.

Entah sudah berapa banyak jenis narkoba yang ia konsumsi, akan tetapi Nakwan tak pernah takut akan efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh obat-obatan terlarang itu. Sebab menurutnya, kenikmatan itulah yang paling utama.

Ketika Ibunya telah kembali berangkat kerja, Nakwan kemudian keluar dari kamar dan sekaligus pergi untuk menemui teman-temannya. Apa yang mereka lakukan? Nakwan bersama teman-temannya kembali mengkonsumsi obat-obatan terlarang, bahkan mereka juga melakukan seks bebas tanpa pernah berfikir apa yang akan terjadi dikemudian hari pada kehidupan masa depan mereka.

Suatu pagi, Ibunya heran karena Nakwan tidak terlihat keluar dari dalam kamarnya. Karena penasaran, ia segera menuju kamar putra kesayanganya itu yang terletak di lantai dua. Seketika Ibu Nakwan terkejut melihat putranya tidak ada disana. Ternyata tanpa sepengetahuan Ibunya, Nakwan telah keluar dari rumah sejak pukul 05: 00 pagi. Meski Nakwan tidak berada di dalam kamarnya, namun ibunya mencoba berpikir positif bahwa nanti sore putranya pasti akan segera pulang ke rumah.

Sore telah tiba, namun Nakwan tetap tidak pulang ke rumah, bahkan hari itu Ibunya lebih awal pulang dari kantor. Melihat keberadaan Nakwan yang belum pulang ke rumah, Ibunya tentu kebingungan. Disaat bersamaan tiba-tiba ada panggilan telepon dari Polisi yang menyatakan bahwa anaknya ketahuan mengkonsumsi narkoba. Polisi juga menginformasikan bahwa Nakwan telah dilarikan ke rumah sakit karena over dosis akibat pengaruh narkoba yang dia konsumsi.

Setelah mendapati kabar dari Polisi, Ibu Nakwan langsung menuju rumah sakit. Ketika tiba disana, dia melihat anaknya dalam keadaan menggigil dan tak berdaya akibat obat-obatan terlang yang dia konsumsi.

Melihat kondisi putranya yang demikian, isak tangis Ibu Nakwan langsung pecah. Dia juga turut berdoa didalam hati agar putranya dapat segera pulih dari keadaan yang ia alami.

Sesaat setelah Ibu Nakwan berdoa, dokter keluar dari ruangan sembari berkata bahwa efek dari Narkoba tersebut tidak dapat hilang seluruhnya dari tubuh Nakwan, akan tetapi Nakwan dapat dipulihkan meski kemungkinan tidak 100 persen. Ibu Nakwan begitu kecewa melihat kelakukan putranya, akan tetapi dia juga merasa iba ketika melihat keadaan anaknya yang lemas tak berdaya.

Seminggu lamanya Nakwan dirawat dan setelah itu barulah dia diperbolehkan pulang ke rumah. Pada saat bersamaan, dokter juga menyarankan agar Nakwan tetap diawasi. Sebab menurut dokter, sewaktu-waktu Nakwan dapat kembali mengkonsumsi narkoba akibat kecanduan yang disebabkan oleh zat-zat obat-obatan terlarang yang dia konsumsi selama ini.

Sejak kejadian itu, Ibu Nakwan menjadi semakin peduli kepada putranya. Bahkan dia juga sudah mengurangi kesibukannya di tempat kerja, dan hal itu dilakukannya agar dapat senantiasa mengantarkan Nakwan pergi ke sekolah. Disisi lain, Nakwan juga berjanji didalam hati tidak akan pernah lagi mengulangi hal yang sama, sebab Nakwan sadar bahwa hal itu pasti akan membuat Ibunya kecwa lagi.

Meski efek narkoba masih tetap ada didalam tubuhnya, namun sejak kejadian itu Nakwan menjadi anak yang rajin ke sekolah dan juga ibadah. Dia memang tau bahwa efek narkoba itu akan tetap ada dan sesekali dapat menyakiti dirinya. Meski demikian, Nakwan juga selalu berdoa agar tidak terjerumus lagi kedalam dunia setan itu.

Adapun teman-teman Nakwan yang tetap mengkonsumsi narkoba, akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib, sementara Nakwan yang kini telah rajin sekolah, juga telah turut meluangkan waktunya pergi ke PESANTREN dekat rumahnya dan itu dilakukannya demi memperkuat imanya.

Kini Nakwan tidak lagi mengkonsumsi narkoba, bahkan dalam kesehariannya, dia juga semakin patuh terhadap Ibunya. Hal itu dilakukan Nakwan, sebab dia tahu, kenikmatan itu hanya sesaat saja, akan tetapi dampaknya dapat mengancurkan kehidupannya selamnya. Saat ini Nakwan benar-benar menyesali perbuatannya dan akan selalu berusaha membuat yang terbaik dalam hidupnya saat ini dan masa mendatang.


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.