Tiga buah puisi karya Muhammad Malindo - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Tiga buah puisi karya Muhammad Malindo


Ia Ingin Langit


Ia ingin langit meniupkan bulan hangat

ke telapak tangannya di kaca jendela

sebelum hujan merobek bassela rubra

di beranda



Pintu tanpa ketukan

membentak sunyi

Ringan langkah dingin

mendaki mulus betisnya




Serakan botol-botol kosmetik

dan letusan balon-balon air mata




Ia ingin langit meniupkan maut lembut

ke ubun-ubunnya dalam cermin rias

sebelum trauma menggigil

di ujung keningnya


        Mekko 2021



Tali Jemuran


Menggelayut serupa kalong keletihan

di ujung tali jemuran; terhuyun-huyun

diterpa angin barat laut

bawah langit berat.




Sayap-sayapnya retak sebab tak tahan

bertarung menjaga inti buah dadanya

dari perasan tangan-tangan pencuri




Hujan turun, pikiran pun ruwet

seeror jaringan listrik padam

Jam sembilan malam




Dan hand phone yang bisu terkapar

Tinggal sepotong kenangan dalam

tumpukan rindu yang belum beres




Terasa benar kata tukang cuci

""Mabuk cinta tingkat tinggi

membuat jalan hidup sempoyongan""

Leher yang tadi sore dilulur, mulus, lurus

dan aman-aman saja, tidak sadar

sudah serong ke tali jemuran

Jam dua belas malam


Mekko 2021



Sebelum Pelangi


Kau mencatat sejarah mendung

Aku mengeja rahasia gerimis

Sebelum pelangi, ada yang menuduh

kita sepasang burung kertas dikoyak hujan



Mekkl 2021"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.