The Story Of Witch Rabela - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


The Story Of Witch Rabela


 Duduk di meja sembari membaca buku cerita petualangan penyihir,dengan rambut coklat panjang yang ia biarkan terurai.Ya dia adalah Rabela seorang gadis yang dari kecil mempunyai impian menjadi penyihir seperti sosok didalam cerita yang sedang ia baca.

 ""hmm,aku bisa tidak ya jadi penyihir yang hebat?"",Rabela berbicara sembari memandang langit malam yang dihiasi bintang.

 Namun setelah itu terdengar ketukan pintu kamar.

Tok,tok,tok...

""Rabela ayo makan malam!"".

 Ternyata itu adalah Ibu nya Rabela yang mengajak anaknya untuk makan malam bersama.Rabela pun menjawab ""ah iya Bu,aku akan segera kesana"",sembari menutup buku yang tadi ia baca Rabela pun menuju ke meja makan yang berada di dapur.

 Tercium aroma masakan yang harum membuat Rabela berkata ""baunya sedap nih,aku tebak Ibu pasti masak sup jamur kan?,Ibu Rabela yang ditanya pun menjawab ""iya ibu masak sup jamur"".Rabela duduk dengan ibunya di meja makan,sambil mengunyah makanan yang dimasak oleh ibunya tadi,Diselingi dengan pembicaraan ringan.Jika kalian tahu Ayahnya Rabela sudah meninggal sejak 3 tahun lalu saat Rabela berumur 15 tahun.

 Selepas makan malam bersama,Rabela dan ibu nya saat ini berada di ruang keluarga untuk bersantai.Ibu Rabela memberi tahu Rabela bahwa besok lusa diadakan ujian sihir

 ""Rabela,ibu dengar besok lusa ada ujian untuk jadi penyihir"".""Kamu mau ikut gak?"".

 Rabela yang mendengarkan ibunya pun langsung menjawab ""mau banget Bu,Rabela bakalan ikut ujian sihir itu biar jadi penyihir yang hebat!"".Rabela berkata seperti itu dengan mata yang berbinar dan senyum semangat yang menghiasi wajah cantiknya.

 Setelah percakapan antara Rabela dan ibunya berakhir,Rabela menuju kamarnya untuk pergi tidur karena besok pagi ia akan berlatih sihir, walaupun dia mahir menggunakan sihir tetapi ia akan tetap berlatih agar bisa lolos ujian sihir tersebut.

 Kicauan burung-burung kecil di pagi hari yang bertengger dipohon membangunkan Rabela dari mimpi indahnya,ia beranjak dari kasur guna membuka jendela sembari menghirup udara segar sejenak.Setelah itu Rabela bersiap-siap untuk pergi latihan, ia menyiapkan barang-barang seperti tongkat sihir,buku mantra,dan bekal untuk makan siangnya nanti.Rabela juga sudah selesai mandi dan sarapan bersama Ibunya, setelah semuanya siap ia berpamitan dengan ibunya. 

""Ibu,aku pergi latihan dulu ya"",""iya hati-hati,jangan maksain diri kalo kamu capek"" ucap ibu Rabela.

 Rabela pun menjawab ""Siap Bu"".

 Rabela segera pergi dari rumah menuju ke hutan tempat yang digunakan ia latihan,karena di hutan adalah tempat paling aman untuk digunakan berlatih sihir.

 Hanya butuh waktu sekejap Rabela telah sampai di hutan yang berada di sebelah selatan dari rumahnya.Tak ingin membuang waktu,Rabela langsung menyiapkan batang pohon dan bebatuan besar yang akan ia gunakan untuk target sihirnya nanti.Setelah semuanya siap,kini saatnya Rabela memulai latihan.Latihan yang pertama ia lakukan adalah pengendalian kekuatan sihirnya untuk mengenai target.Rabela mulai mengarahkan tongkat sihirnya ke target kayu yang ia siapkan tadi.

 ""Sihir jarum angin!"" ucap Rabela dengan lantang dan tongkat sihir tersebut mengeluarkan sihir angin dengan bentur jarum yang mengarah tepat pada kayu tersebut,seketika kayu tersebut terbelah menjadi dua.

 Latihan pertama dengan menghancurkan kayu telah usai,latihan selanjutnya yaitu Rabela akan menghancurkan batu dengan ukuran yang besar.

 Rabela mulai mengambil nafas yang panjang lalu mengeluarkannya perlahan ""huhhh..."".

 Tongkat sihir ia arahkan ke batu tersebut dan Rabela mengucapkan mantra sihir ""sihir sabit angin!"".

 Serangan sihir angin dengan bentuk sabit mengarah pada batu besar yang dijadikan target,namun serangan sihir itu tak mampu menghancurkan batu besar tersebut.Rabela tidak menyerah untuk bisa menghancurkan batu tersebut,ia terus mencobanya dan setiap kali Rabela meluncurkan serangan sihir anginnya itu,batu tersebut hanya hancur pada bagian-bagian pinggirnya saja.Tak terasa sekarang sudah siang hari dimana matahari sedang panas-panasnya menyinari bumi,namun gadis cantik yang sedang berjuang dari tadi tak bisa-bisa menghancurkan batu tersebut.

 ""Hah..., bagaimana caranya agar aku bisa menghancurkan batu tersebut?"",ucap Rabela.

 Ia berpikir mencari cara agar dapat menghancurkan batu tersebut.

""jika ku pikir-pikir,tadi aku menyerang batunya hanya pada bagian-bagian pinggirnya saja,maka dari itu batunya tak hancur-hancur..."".

 ""dan jika aku menyerangnya tepat pada inti batu sepertinya batu itu akan hancur"".""Coba saja kali ya!"",ucap Rabela yang akhirnya menemukan ide.

 Tak ingin mengulur waktu lagi Rabela langsung mengarahkan tongkat sihirnya kembali pada inti target tersebut dengan mengucapkan mantra sihir.

 ""Sihir sabit angin!!"".

 Timbullah bunyi ""DYARRR!!!"" akibat serangan sihir Rabela yang berhasil menghancurkan batu tersebut.

 ""Yeyyy!"",betapa senangnya Rabela hingga bersorak senang seperti itu.

 Karena latihannya kini telah usai,Rabela memutuskan untuk pulang.Tak lupa ia memasukkan kembali tongkat sihir dan buku mantranya,lalu membersihkan tempat yang berserakan akibat latihannya tadi.

 Kini Rabela sudah berada didepan rumah,ia berjalan menuju kursi yang ada pada 

teras rumah.

 ""Hah...,akhirnya pulang juga"",ucap Rabela dengan helaan nafas lega.

Selang beberapa waktu Rabela teringat bekal yang ia bawa sebelum berangkat latihan.

 ""Oh iya tadi sebelum pergi latihan aku bawa bekal,kok lupa ya"".

 Rabela mengambil kotak makan yang berisi roti dengan telur didalamnya dan botol susu kecil.Memakannya dengan lahap dan setelah itu meminum habis susu kotak yang Rabela bawa.

 ""Lho sudah pulang ya Rabela?"", ucap ibu Rabela yang berada didepan pintu.

Rabela yang mendengar Ibunya pun menjawab ""iya Bu,Rabela sudah pulang dari tadi"".

 ""Oh yasudah sana masuk kedalam rumah,besok kan ujiannya dimulai,daripada capek mending istirahat saja"",ucap Ibu Rabela yang peduli pada anak semata wayangnya.

 Rabela menuruti perkataan ibunya dan masuk kedalam rumah, beristirahat dan mempersiapkan hari esok dalam mengikuti ujian penyihir.

 Hari yang ditunggu pun datang,pagi cerah mengiringi hari ini.Sinar matahari dengan hangat dan penuh kelembutan meresap dalam tubuh Rabela.kini ia sudah rapi dengan baju serta topi penyihir berwarna hitam dan biru pemberian ibunya.Tak lupa Rabela berpamitan dengan ibunya,dan setelah berpamitan Rabela bergegas menuju Istana Sihir tempat ujian sihir dilaksanakan.Dari rumah Rabela yang berada di pedesaan menuju ke Istana Sihir membutuhkan waktu 3 jam.Rabela pergi kesana dengan sapu terbang yang dikendalikan oleh sihirnya.Dari rumah Rabela yang berada di pedesaan menuju ke Istana Sihir membutuhkan waktu 3 jam.Rabela pergi kesana dengan sapu terbang yang dikendalikan oleh sihirnya.

 3 jam berlalu,kini Rabela telah sampai di Istana Sihir.Ia segera menuju tempat pendaftaran yang berada pada Lapangan Kerajaan.Setiap peserta yang akan mengikuti ujian penyihir wajib memberikan kartu identitas masing-masing.

 Rabela bergumam ""ternyata banyak juga ya yang mengikuti ujian ini"".

 Usai mendaftar,Rabela menunggu ujiannya sembari melihat-lihat lapangan yang dikelilingi oleh tembok berornamen megah.

 Sekarang Rabela telah berkumpul ditengah lapangan tersebut bersama peserta lainnya.

 ""Kalau dikira-kira mungkin ada 100 peserta yang ikut"".

 ""Tidak-tidak ini bahkan hampir 200an lebih!"".Ucap Rabela dalam hati.

 Seorang wanita dengan gaun ala kerajaan sihir dan mahkota berlian yang menghiasi rambutnya,berjalan menuju kursi yang berada didepan barisan peserta ujian.

 ""Salam sejahtera bagi para peserta yang hadir untuk mengikuti ujian penyihir ini"".

 ""Saya adalah Ratu di Kerajaan Sihir ini,saya yang akan membimbing kalian dalam ujian kali ini"".Ucap Ratu Sihir.

 Tak disangka ternyata seorang wanita itu adalah Ratu Sihir dari Kerajaan Sihir,yang turun langsung membimbing para peserta-peserta ujian.Ratu Sihir pun melanjutkan pembicaraannya.

 ""Tata cara ujian ini ada 3 tahap yaitu yang pertama kalian harus bisa mengendalikan sapu terbang dengan energi sihir,yang kedua kalian akan memecahkan batu sihir.Jika kalian berhasil pada tahap kedua,kalian akan melanjutkan ke tahap terakhir yaitu bertarung antar peserta di udara dengan menaiki sapu terbang"".

 ""Barang siapa yang bisa menjatuhkan lawannya dan bertahan hingga tahap akhir maka akan lulus dalam ujian penyihir dan berhak menjadi seorang penyihir"".Gagas Ratu Sihir yang menjelaskan tata cara ujian hingga awal sampai akhir.

 Semua peserta mendengarkan arahan dari Ratu penyihir.Begitupun Rabela ia terkejut saat mendengarkan tata cara ujiannya di tahap yang pertama mengendalikan sapu terbang.

 ""Yang benar saja,aku kesini menaiki sapu terbang.Sudah pasti aku bisa melewati tahap pertama dong"".gumam Rabela yang senang karena dia bisa menaiki sapu terbang sebelum tahap pertama dimulai.

 Setelah itu semua peserta sudah siap untuk tahap pertama.masing-masing peserta telah menerima sapu terbangnya.

 ""Baiklah,sekarang tahap pertama dimulai!"" Seru Ratu Sihir.

 Para peserta mulai mencoba menaiki sapu terbangnya,sedangkan Rabela yang terlebih dahulu sudah menaiki sapu terbang dan melayang diudara dengan santai.

 ""Hey liat gadis itu!, bagaimana dia bisa terlebih dulu menaiki sapu terbangnya dengan mudah"". Ucap peserta A.

 ""Ya kau benar,aku jadi iri dengannya"".Sahut peserta B.

 ""Wahhh kerennn"".Dan lagi peserta C yang takjub akan kehebatan Rabela.

 Rabela yang mendengar perkataan peserta-peserta tersebut mendecih.Karena dia tahu mereka itu iri padanya,namun tak pernah berusaha.

 Ada banyak peserta yang gagal mencobanya dan ada yang berhasil.Dari 200 lebih peserta,mungkin yang berhasil ditahap pertama ada 150 peserta.Rabela dan peserta lainnya yang berhasil ditahap pertama menuju ketahap selanjutnya.

 ""Bagi kalian yang berhasil pada tahap pertama,akan melanjutkan ketahap kedua.Silahkan untuk berdiri 15 meter dari batu Sihir yang tertata disebelah timur"". Ucap Ratu Sihir sambil menunjuk arah timur Lapangan Kerajaan.

 Rabela dan peserta lainnya berpindah tempat ke arah timur dan berdiri ditempatnya masing-masing.

 ""Karena semuanya sudah,maka tahap kedua dimulai"".Ucap Ratu Sihir yang memulai tahap kedua.

 Rabela berpikir,bagaimana cara agar ia bisa menghancurkan batu sihir itu.Teringat akan latihannya kemarin yang menghancurkan batu besar ia jadi berpikiran tenang.

 ""Latihan kemarin aku kan menghancurkan batu besar itu,artinya batu sihir ini sama saja dengan batu besar kemarin"".Ucap Rabela.

 ""Eh tunggu dari namanya...,Apakah batu itu ada kekuatan sihirnya ya?,sepertinya iya"". Ucapnya lagi yang berubah pikiran.

 Sekarang Rabela tahu bagaimana cara agar batu sihir itu bisa hancur.Rabela mulai mengarahkan tongkat sihirnya ke titik tengah batu sihir,lalu menggunakan sihir pamungkasnya.

 ""Sihir Busur Badai Angin"".Ucap Rabela dengan lantang,tongkat sihir itu mengeluarkan sihir angin dengan bentuk busur mengarah ke batu sihir.

 ""DYARRR!!!"".Batu sihir itu hancur.

 ""Yeyyy!,aku bisa menghancurkan batu Sihir itu"".Sorak Rabela yang berhasil.

 Semua peserta yang melihat Rabela terkejut.Bagaimana bisa ia menghancurkan batu sihir yang kuat dengan sekali serangan.Sungguh hebat sekali bukan.

 Ditahap kedua ini banyak peserta yang tak bisa menghancurkan batu sihir.Dan peserta yang lulus ditahap kedua hanya ada 50 peserta.Sekarang ini saatnya melanjutkan ke tahap terakhir untuk menjadi penyihir.

 Pada tahap ketiga, semua peserta telah menentukan lawannya masing-masing.Rabela juga telah menemukan lawannya.

 ""Sekarang kita lanjut ke babak terakhir yaitu bertarung dengan lawannya masing-masing menggunakan sapu terbang"".Ucap Ratu Sihir.

 ""Tahap ketiga dimulai!"".Lanjut Ratu Sihir yang memulai tahap ketiga.

 Para peserta mulai terbang diudara menggunakan sapu sihir terbang.Rabela juga telah terbang di udara dengan lawannya dan siap untuk bertarung.

 ""Aku tak segan-segan mengalahkan mu"".Ucap lawan Rabela.

 ""Coba saja jika kau bisa"".Balas Rabela dengan senyuman miring.

 Lawan Rabela mengarahkan tongkat sihirnya menuju Rabela,lalu mengucapkan mantra sihirnya dan keluarlah sihir api yang besar.Untung saja Rabela dengan siap menghindarinya.

 ""Sial!,dia menghindarinya dengan mudah"".Umpat lawan Rabela.

 Kini gantian Rabela yang menyerang.Ia mulai mengarahkan tongkat sihirnya ke arah lawan dan mengucapkan mantra sihir.

 ""Sihir Terjangan Badai Angin!"" Ucap Rabela lantang dan keluarlah badai angin yang menghujam lawan Rabela.

 Lawan Rabela tak kuat menahan terjangan badai tersebut,dan ia pun terjatuh dengan tongkat terbangnya menuju ke tanah.

 BRAKKK!.

 Suara lawan Rabela yang jatuh ke bawah dengan luka di sekujur tubuhnya.Rabela yang melihat lawannya tumbang pun tersenyum senang.Kini saatnya untuk Rabela turun ke bawah bersama peserta lainnya yang telah lolos Ujian Penyihir.

 ""Ujian Penyihir kali ini telah usai.Selamat untuk 25 peserta yang lolos dan kalian resmi menjadi Penyihir di Negeri Sihir"".Ucap Ratu Sihir.

 Kini impian Rabela dari kecil telah terwujud.Sekarang ia resmi menjadi penyihir seperti sosok yang ia baca di buku cerita,dan sekarang juga saatnya ia melewati petualangan-petualangan seru yang menantinya.Rintangan demi rintangan yang ia lalui telah berhasil dilewatinya.

 Keyakinan pada diri kita adalah kunci yang menjadi faktor utama dalam sebuah keberhasilan.Itulah kalimat yang selalu Rabela pegang teguh pada dirinya.

 

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.