https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Sesayat luka
Sajak ku tak ampuh
Jika hanya deretan kata membela raga
Bahagiaku hanya semu
Jika kau terus memberiku sesayat luka
Bukan perihal aku tak mampu
Membersihkan bercak agar putih berkelana diatasnya
Mungkin saat ini
Bercak darah diatas sesayat luka
Masih membekas
Ya..itu pasti
Dan inilah yang paling kutakutkan
Aku tak mampu mencintaimu
Jika hatiku adalah sembilu bagimu
Yang terus menggerogoti
Dan memeras cintamu
Aku tak bias memaksamu karena aku sadar
Kau berhak memutuskan
Aku menghibur diriku untuk kesekian kalinya
Hei orang bodoh
Jangan terlalu percaya
Jangan terlalu mencintai
Jangan terlalu berharap
Karena terlalu banyak bisa sangat menyakitimu
Hujan dan cinta
Apakah kamu pernah tahu apa arti dari hujan ini?
Begitu banyak penyair yang menjadikan hujan
Sebagai objek menuangkan rasa yang pernah ada
Tapi aku?
Aku hanya minta engkau cukup memahami apa arti hujan dan cinta
Bukan soal kita pernah bersama
Tapi soal rasa yang pernah ada
Aku tidak mau memfilosofikan hujan dengan cinta
Tapi, memang hujan tersirat cinta untuk kita
Kamu mungkin tidak ingat
Tapi aku? Itu adalah cerita yang menarik untuk kulukiskan
Dimana saat kita bersama
Dikala hujan mendesak bahwa aku harus mengutarakan cinta kepadamu
Itulah kisah yang mungkin bagi segelintir orang sulit dilukiskan
Tapi aku? Tak mampu untuk tidak melukiskan kisah yang menjadi
Awal cinta dan derita tentang kita
Jejak Pengkhianatan
Masih ada bayang-bayang penyiksaan
Oleh kaum yang kehausan kuasa dan gegara
Dari cinta yang dipandang penghambat
Cinta, dulu disambut dengan pekikan
“Hosana , Anak Daud” yang membahana
Kini disambut dengan penghianatan
“salibkan Dia, salibkan Dia”
Setegung anggur dari piala yang sama
Menjadi tanda pertama penghianatan
Getsemani, ciuman penghianatan dari seorang sahabat
yang menggadaikan nyawa
Dengan tiga puluh keping perak tak berharga
“roh memang penurut, tetapi daging lemah”kata-Mu
Untuk sahabat yang hanya ingin kenyamanan
Daripada penderitaan membina raga
Malam, penuh kemunafikan
Dari penjala, katanya setia menemani
“Bukan, aku bukan bagian dari mereka”
Kata yang sangat menyiksa
Yang akan menyisahkan kenangan penuh penghianatan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.