SESAL KEKASIH - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


SESAL KEKASIH

Oleh : Devi Aviana Putri


Pagi ini seperti biasa, gadis itu sibuk di toko kuenya. Entah membuat kue, mencoba resep kue baru, menyambut pelanggan, hingga mengatasi masalah-masalah sekecil apa pun yang kadang kala bisa terjadi di tokonya.


Dialah Stefany Alicia Lubis, gadis yang kerap dipanggil Stefy itu sudah merintis usaha toko kuenya dari nol hingga berjaya seperti sekarang menjadi toko yang besar, terkenal akan kualitasnya, dan meninggalkan jejak manis bagi para pelanggannya.


Ketika ia tengah sibuk dengan beberapa cake yang baru dibuatnya di dapur, seorang pekerjanya menginterupsi aktivitasnya.


""Maaf Mbak Stefy, permisi.""

""Iya. Ada apa? Apa ada masalah?""

""Bukan masalah besar kok Mbak. Tapi kayaknya lebih baik Mbak langsung yang temuin pelanggan yang satu ini karena Mbak Stefy lebih ngerti.""

""Oh gitu. Ya udah, bentar lagi aku ke sana ya.""


Stefy meninggalkan dapur sejenak. Ia harus menemui salah satu pelanggan yang mungkin sedang butuh bantuannya.

""Maaf, apa ada yang bisa saya bantu?""


Pandangan Stefy bertemu dengan pandangan lelaki itu. Lelaki yang ditaksirnya berusia setahun atau dua tahun lebih tua darinya itu.


""Jadi kamu--""

""Oh maaf sebelumnya perkenalkan saya Stefany, owner toko kue ini jadi apa ada yang bisa saya bantu?""

""Iya. Jadi sebenernya saya lagi cari kue buat ulang tahun mama saya tapi saya bingung mau beli kue yang seperti apa. Apakah kamu bisa kasih saya saran?""

""Oh tentu, saya pasti akan bantu Anda.""

""Hm, gak perlu terlalu formal ya. Kesannya gak enak aja gitu. Usia kita juga pasti gak terlalu beda jauh kan.""

""Eh iya, saya akan bantu kamu--""

""Rudy, panggil saya Rudy.""

""Iya mari ikut saya, Rudy!""


Stefy menunjukkan beberapa birthday cake andalan tokonya. Sembari memilah-milah, mereka mengobrol. Stefy mencoba menanyakan beberapa hal berkaitan dengan kesukaan mama Rudy agar ia bisa lebih mudah memilihkan kue yang tepat.


""Jadi gimana? Kamu fix ambil yang ini?""

""Ya, ini boleh juga. Tapi kalo ada yang mau sedikit diubah gitu apa bisa?""

""Tentu bisa. Kamu tinggal bilang ingin jadikan kue ini seperti apa. Saya akan buat sesuai keinginan kamu,"" jelas Stefy.


Setelah mendiskusikan beberapa hal, akhirnya pesanan kue itu sudah bisa ditetapkan.


Itulah pertemuan pertama Stefy dengan Rudy. Sejak itu Rudy lebih sering datang ke toko kue Stefy. Bukan karena ia ingin membeli kue melainkan ingin menemui kekasihnya. Ya.. Rudy berhasil mendapatkan hati Stefy.


Karena menyelamatkan Stefy dari bahaya, Rudy harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Stefy merasa bersalah. Di sisi lain, Stefy heran, mengapa firasat Rudy selalu benar? Seakan Rudy bisa menebak sesuatu yang belum terjadi.


Kebingungan makin bertambah saat Stefy beberapa kali memergoki Rudy bicara sendiri tak jelas. Ia merasa banyak yang aneh di diri Rudy. Entah apa yang sebenarnya terjadi.


•••


""Oke. Aku rasa aku yang harus bicara sekarang. Aku akan jawab semua kebingungan kamu selama ini.""

""Maksud kamu?""

""Aku tau kamu ngerasa kalo aku ini suka aneh. Suka bicara sendiri, nebak-nebak apa yang akan terjadi. Bahkan nebak-nebak isi hati dan pikiran kamu. Stefy, sebelumnya aku minta maaf sama kamu karena gak bilang ini dari awal. Tapi, aku kira sekarang kamu juga perlu tau. Jadi aku akan jujur.""

""Soal apa?""

""Keanehan yang kamu liat di diri aku selama ini bukannya gak beralasan. Jadi, itu semua karena aku ini indigo. Bisa dibilang semacam punya indra keenam gitu. Aku bisa liat apa yang tak kasat mata, itu sebabnya aku sering keliatan bicara sendiri. Selain itu, aku juga punya kemampuan baca isi hati seseorang hanya dengan pegang tangan orang itu dan nerawang pikirannya. Aku juga sering dapet firasat atau bayangan kejadian yang akan terjadi, entah kenapa itu terlintas gitu aja di pikiran aku, dan selama ini itu terbukti bener.""

""Rudy, jadi semua itu--""

""Iya. Maaf aku baru bilang sekarang. Jujur aku takut kalo kamu bakal ninggalin aku kalo kamu tau keadaan aku sebenernya. Aku bener-bener sayang sama kamu, aku gak mau kehilangan kamu Stefy..""

""Rud, aku gak akan ninggalin kamu cuma karena hal ini. Selama ini kamu selalu jaga aku, selalu ada buat aku. Aku juga sayang sama kamu.""


Hubungan Rudy dan Stefy tetap berjalan baik. Stefy mencoba terbiasa dengan sikap 'aneh' Rudy bahkan ia berhenti berpikir itu aneh. Tiap Stefy ada masalah, Rudy bisa langsung tahu tanpa Stefy mengatakannya. Tentunya Rudy selalu siap memberi solusi atas tiap permasalahan Stefy.


Malam itu Rudy bertekad menyatakan keseriusannya pada Stefy. Mental telah disiapkannya, sebab ia tak tahu jawaban apa yang akan diterimanya dari Stefy. Apa pun bisa terjadi.


""Aku mau bicara serius sama kamu.""

""Soal apa?""

Rudy menunjukkan sebuah cincin ruby pada Stefy.

""Stefy, will you marry me?""

""Rudy?""

""Aku mau serius sama kamu. Aku mau kita menikah. Kamu mau jadi pendamping hidup aku selamanya kan?""

""Rud, maaf, tapi aku gak bisa. Aku belum siap.""


Rudy menggenggam tangan Stefy, ia langsung mengerti semuanya, ""Stefy, aku tau gimana perasaan kamu sekarang. Tolong Stef, hilangin semua trauma masa lalu kamu soal pernikahan. Gak semua pernikahan akan berakhir buruk. Aku janji, pernikahan kita gak akan sama kejadiannya kayak pernikahan orang tua kamu.""

""Maaf Rudy, tapi aku tetep gak bisa."" Stefy berlari meninggalkan Rudy.

""Stefy.. Tunggu!""


Sejak itu hubungan Rudy dan Stefy jadi renggang. Stefy lebih sering menghindar dan menjauh dari Rudy. Rudy benar-benar tak ingin cintanya dengan Stefy jadi seperti ini. Namun, ia tak bisa mengubah hati Stefy saat ini. Jauh dari Stefy sungguh hal yang menyiksa bagi Rudy. Beberapa kali ia mencoba mendekat, Stefy masih tak kunjung luluh dan tetap menolak. Padahal Rudy sudah tak membahas perihal lamarannya lagi.


Suatu ketika Rudy merasa akan ada sesuatu yang terjadi pada Stefy, sesuatu yang buruk. Ia pun kembali berusaha jadi 'hero' untuk kekasihnya. Kecelakaan itu menimbulkan luka cukup parah bagi Rudy.


""Kenapa kamu lakuin ini?"" bentak Stefy.

""Aku-aku gak mungkin biarin kamu celaka. Aku sayang kamu. Aku cinta sama kamu, Stefy.""

""Rudy.. Maaf..""

""Ma-makasih buat kesempatan yang udah kamu kasih ke aku. Kesempatan yang berharga karena aku bisa mencintai kamu. Aku sayang kamu, Stefy. Maaf---""


Rudy memejamkan matanya dan berhenti bicara.

""RUDY! MAAFIN AKU... JANGAN PERGI RUDY!""

Penyesalan selalu datang di akhir. Seseorang akan terasa begitu berarti ketika benar-benar telah pergi jauh dan tak mungkin bisa kembali."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.