SECRET - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


KASIH SAYANG TUHAN

BY : AHMAD OKVANI TRI BUDI LAKSONO 


Matahari tampak malu malu melihat dunia, dihadang gerombolan awan seakan mengisyaratkan bahwa hari ini tidak akan baik baik saja. Memang benar hari ini tidak baik baik saja, Sabtu 16 Januari 2021 saya mendapatkan berita kurang menyenangkan. Setelah selesai sarapan saya siap siap bergegas berangkat bekerja. Tapi , kepala outsourching menelpon saya, Pak Shobirin Namanya

"" Maaf mas, kamu istirahat dirumah dulu, karena kamu reaktif covid 19"". Rasanya waktu berhenti tepat saa

"SECRET

Dia berlari menghindari pengawas yang mengejarnya....

Tetapi, dia memilih jalan yang salah. 
Itu buntu-!! 
Pengawas semakin mendekat. Dia hanya mematung bersandar dengan tembok, menatap pengawas dengan ketakutan. Tidak ada jalan untuk kabur. Jika melawan, itu hanya sia-sia. Dia terluka, sangat tidak memungkinkan untuk melawan seorang pria dewasa yang menggenggam palu ditangannya.

Saat pengawas mengayunkan palu besar yang akan menghancurkan tulang tengkoraknya, dia hanya bisa berdiam dengan mata tertutup dan badan yang gemetar.

*Buakkk

Seorang lelaki memukul pengawas itu dari belakang dengan kursi. Lelaki itu segera merebut palu milik pengawas, dan memukul kepala pengawas itu. Dia tidak hanya diam, dia meraih pisau didekat lelaki itu dan menusuk kedua mata pengawas. Namun, pengawas tidak akan lumpuh begitu saja. Pengawas berusaha melawan dengan memukul kesegala arah. Lantas, mereka mendorong pengawas yang sudah buta itu ke tembok, dan menusuk perutnya berkali-kali hingga tewas.

“Ayo pergi!” Lelaki itu menggenggam tangannya, berlari mencari tempat persembunyian dan meninggalkan pengawas yang sudah tewas itu di sudut sekolah dengan genangan darah.

Mereka akan menuju laboratorium, karena menurut mereka itu merupakan tempat yang aman. Disana pasti terdapat cairan kimia yang bisa digunakan untuk pertahanan diri. Mereka juga akan mengisi energi disana, ini hari terburuk yang sangat melelahkan. Saat memasuki lab, mereka sangat kagum. Terlihat mewah, rapih, dengan peralatan yang lengkap. Lab itu sangatlah luas.

“Oh iya, aku Alva.” perkenalan tiba-tiba itu membuatnya bingung, tampak jelas diwajah Aeri

“Ahh, Aku Aeri.” balas Aeri dengan wajah bingung tetapi disertai senyum

Aeri berjalan menyusuri sudut tiap sudut lab itu. Mendadak, dia melihat ada sebuah pintu besar di ujung lab. Aeri segera memanggil Alva untuk menemaninya membuka pintu itu. Tentu saja tidak berani sendiri, bagaimana kalau ruangan itu berisi monster?

“Hhaa-“ mereka terkejut setelah melihat isi ruangan itu. Ruangan itu lebih luas dari lab, berisi kerangka robot berbentuk manusia disertai mesin-mesin yang sangat asing dimata mereka.

“Kerangka, mesin, dan kulit yang mirip dengan skintone manusia. Ini pasti kloning manusia...” jelas Alva

“Kloning manusia? Apa mereka berencana mengubah populasi manusia menjadi kloningan?” tanya Aeri

Seketika suasana menjadi hening. Tersela dikeheningan itu, terdengar suara yang dari luar. T-tunggu!! Itu suara meminta pertolongan. Mereka seketika berlari mencari sumber suara, dan melupakan ruangan kloning itu. “Aeri, jangan keluar dari lab!” 
Alva melihat seorang siswi hendak dibunuh oleh guru. Dia menghampiri siswi tersebut dan menolongnya. Aeri menarik siswi itu untuk masuk ke dalam lab. Aeri menenangkannya, dia terlihat sangat ketakutan.

Guru itu terlihat marah, dia berteriak dengan sangat keras. Menatap tajam Alva seperti tatapan seorang pembunuh. Alva bersiap untuk menahan serangan guru itu. Namun, Aeri datang dengan membawa sebuah botol kaca berisi suatu cairan. Aeri berlari mendekati guru itu dan menyiramnya dengan cairan yang dia bawa.

“AAKKKHHHHH!!” guru itu berteriak kesakitan, mukanya terasa sangat panas. Mereka menyaksikan semua penderitaan guru itu disertai tertawa kecil. Itu kepuasan tersendiri, bukan?

Mereka segera melupakan guru itu dan berfokus untuk menyelamatkan diri. Pintu berada di lantai satu, mereka segera menuju pintu. Diperjalanan, terdapat mayat berserakan yang tak terhitung jumlahnya. Namun ternyata, pintu itu terkunci dengan sangat kuat. Pintu kaca yang rapuh, kini berlapis besi yang sangat kokoh. Mereka yakin sekolah memiliki pintu cadangan. Walaupun mereka sendiri tidak tahu dimana letak pintu itu. 

Saat pintu sudah di depan mata, mereka dihadang sekelompok guru. Muncul lah perkelahian antara dua kelompok itu. Seorang siswi melihat senjata api didekat tangga. Lantas, dia segera mengambil senjata itu dan segera membantu untuk mengalahkan para guru. Tetapi, siswi itu juga mengacukan senjata kepada Alva dan Aeri. Lantas, Alva menggenggam tangan Aeri dan membawanya bersembunyi disuatu ruangan. Namun, itu bukan ruangan biasa. Ruangan itu berisi ratusan file. Mereka membaca salah satu file.

Disana tertulis, bahwa sekolah ini bukanlah hanya sekedar tempat test  yang dapat membuat para murid diterima diseluruh sekolah yang dia mau. Melainkan, ini adalah tempat eksperimen yang bekerjasama dengan pemerintahan dunia, untuk mengurangi populasi manusia di muka Bumi yang sudah sangat melonjak tinggi. Dengan mencuri identitas manusia asli agar tidak menimbulkan kecurigaan saat seseorang dengan tiba-tiba menghilang. Manusia kloning tidak dapat bertahan hidup dengan lama, dengan jumlah kematian yang meningkat ini diharapkan akan mengurangi populasi manusia. Mereka juga menciptakan kloning khusus yang berkualitas tinggi, kloning khusus ini dapat membantu permasalahan dunia dari segi apapun. Dalam pembuatannya, kloning khusus membutuhkan otak seseorang yang memiliki IQ tinggi. Maka, saat seseorang lulus test atau keluar dari sekolah ini, itu hanyalah sebuah kloningan.

Setelah membacanya, mereka saling bertatapan. “Apa caranya harus sadis seperti ini?” tanya Alva

Tiba-tiba, terdengar suara tembakan. Mereka bersiap untuk keluar. Alva mendobrak pintu, dan siapa sangka itu mengenai kepala sekolah. Melihat kepala sekolah sedang terhuyung-huyung, mereka dengan cepat berlari keluar dengan membawa dokumen bukti kejahatan sekolah. Ternyata, diluar terdapat hutan yang sangat rimbun. Mereka terus berlari, hingga salah satu dari mereka terkena dua tembakan. Alva yang sudah tidak kuat untuk berlari memerintahkan  Aeri untuk pergi.

Aeri berhasil keluar dari lingkungan sekolah, dan melihat dari kejauhan tampak semua guru dan pengawas sedang berkeliling mencari murid yang tersisa. Ia berpikir Alva akan tertangkap. Pandangannya teralihkan ke file yang dia bawa, itu adalah file bukti. Namun, ia justru membuangnya.

Beberapa tahun setelah kejadian itu, Aeri menjalani hidup yang normal. Saat dia berada dijalan, dia menabrak seseorang. “Sorry, aku gak sengaja.”
Dia menaikan pandangan untuk melihat seseorang yang ditabraknya, disaat ini dia terkejut.

“Alva, kamu? Ah gak mungkin kan. Ya, kamu cuma kloning Alva.” Katanya disertasi gelengan tidak percaya

“Siapa yang kloning? Emangnya aku udah mati.” Balas Alva disertai tawa kecil
“Dan Aeri, menghilangkan bukti kejahatan itu juga termasuk kejahatan. Kamu ngerti kan.” lanjutnya

Mendengar ucapan itu, Aeri hanya diam tidak mampu berkata-kata, seakan otaknya berhenti bekerja.

TAMAT-by: Dynah"

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.