SEBILAH ASA DI USIA SENJA - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 " Puisi 1


     SEBILAH ASA DI USIA SENJA

                                                                      Karya : Gebi Elmayana


Tak akan letih kala hilangnya matahari 

Mana mungkin rapuh walau siang berlalu 

Apalagi menyerah saat malam menyapa 

Demi yang terkasih di buah hatinya


Kurus kerontang sudah tubuhnya 

Keriput pun telah tampak di wajahnya 

Namun semangatnya tetap membara 

Laksana Panglima dengan kuda


Lelaki itu tak berharap engkau membalasnya 

Dia tetap menjalankan tugasnya 

Meski umur tua telah tersenyum menyapanya 


Harapannya hanya seputar dirimu 

Supaya anandanya menjadi maju 

Tak peduli iya harus jatuh berkali-kali 

Yah, demi si buah hati 


Akankah kau tak memperdulikannya?

Menyesal menjadi darah dagingnya?

Berbilah asa telah dihadangnya 

Hanya untuk kau yang di cinta



Puisi 2

 BERAKHIR HUSNUL KHATIMAH

                                                 Karya : Gebi Elmayana


Nun jauh saat dulu kala 

Dimulai saat diri menanggung segala dosa 

Dengan tak lagi membebani orang tua 

Dari semua khilaf dan salah 


Pagi ini kertas putih telah ternodai 

Kertas suci kehidupan yang akan dibawa mati

Nestapa....

Kertas itu tercoret tinta dihiasi dosa 

Warna putihnya tak lagi menjadi indah

 

Kini maut mulai mendekat

Sekarang mulai berakhir semua harap 

Ketika tubuh dalam sakaratul maut 

Menunggu Izra'il datang mencabut 


Di saat itulah penyesalan datang 

Berharap hidup dapat diulang 

Untuk memperbaiki semua kekurangan 

NIHIL....

Tuhan tak lagi mengizinkan 


Sadarlah wahai Manusia

Berharaplah dijauhkan dari segala dosa

Berharaplah bisa menuju singgasana surga 

Berakhir dengan HUSNUL KHATIMAH....



Puisi 3

  FATAMORGANA

                                          Karya : Gebi Elmayana


Sekilas seperti nyata

Bentuknya telah terukir di mata

Ternyata hanya fatamorgana

Dan semua hanya sebatas mimpi


Berjuang demi satu keinginan

Berusaha menjadi yang terbaik 

Namun setelah didapatkan

Keinginan hanya tinggal dusta


Janji yang diucapkan

Kata-kata yang sangat meyakinkan

Ternyata hanya pelampiasan kebahagiaan semata 

Yang sekedar hanya tinggal goresan kata


Hati sudah terlalu lelah berharap

Lain kali jangan berikan harapan 

Jika tak mampu mewujudkan..."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.