SAHABATKU CINTAKU - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


SAHABATKU CINTAKU

Cipt. Annisa Nurul Saputri


            Kala itu sinar matahari begitu terik, bak seolah menunjukkan hari yang ceria. Dibawah atap sekolah 4 orang sahabat saling bercerita mengenai masa depan. Ke 4 sejoli itu merupakan siswa kelas XII IPA di SMA favorite daerah, yang bernama Putri, Pramita, Ara, dan Khristi. Putri yang merupakan seorang anak sulung yang harus bisa menjadi contoh bagi adik-adiknya, kini mulai mengajak berbincang-bincang dengan ketiga sejolinya itu, ia mulai merasa risau terhadap masa depannya. Sehingga pagi itu ketika istirahat di meja tempat duduk, sambil memakan bekal bersama, putri bertanya “Apa yang harus kita lakukan gaes? Kita udah kelas 12 nih, harus bener-bener fokus untuk masa depan kita”. Ketika bertanya sambung Khristi “Kayaknya kita harus bener-bener fokus deh buat belajar lagi, supaya nilai akhir kita bagus.” Sahut Pramitha”Nah bener yang dibilang Khristi tuh put, supaya nilai ijazah kita gadak yang jelek juga. Kan lumayan tuh untuk ngedaftar kuliah kita nanti.” Kemudian sahut Ara “Kayaknya kita harus sering diskusi deh, materi pelajaran kita perlu di bahas ulang dari awal kita masuk SMA, point pentingnya kita jangan sampai cabut les yang diadain dari sekolah. Wah kalau itu beneran rugi sih, supaya kita bisa masuk kampus impian kita loh, kan Syukur Alhamdulillah bangettt kalau beneran lulus.” Emmm tak lama setelah berfikir akhirnya Putri said “Wahhh bener-bener ya sayanggg bangettt sama kalian, pokoknya kita harus semangatt belajar deh, biar jadi orang sukses kedepannya.” Kemudian ketiganya bersama sama teriak “Semangattt sayang-sayang aku”. Kegiatan curhat-mencurhat itu selalu saja sudah menjadi hal yang lumrah, aliass wajib ketiga ke 4 sejoli tersebut bertemu, sembari mengisi kekosongan waktu dengan saling bertukar fikiran. 

              Setelah dari itu, ke-empat sejoli itu selalu berdiskusi bersama-sama untuk mngulang-ulang materi, dan melakukan rutinitas dengan mengisi waktu kosong istirahat dengan membahas soal-soal sebagai latihan mandiri UNBK yang akan di adakan beberapa bulan lagi. “Wahhh bener-bener ga kerasa ya cepett bangett rasanya waktu, sebentar lagi kita udah bakalan tamat” ujar Pramitha, sahut Khriti “Iya dong, maka hayuuuk kita harus giat terus dan konsisten belajarnya”. Ara, Pramitha,dan Putri berbarengan mengacungkan jempol, tanda setuju dengan Khristi. Setelah melewati hari-hari yang panas, sulit, dan menegangkan akhirnya pagi itu Jumat sore dengan cuaca yang mendung dan gemuruh, serta hujan yang lebat, pelaksanaan simulasi UNBK tak berjalan lancar. Terlihat sedih dan murung wajah ke 4 sejoli itu, kemudian esoknya simulasi ke 2 pun diadakan lagi, sayangnya kala itu ntah mengapa masih tak berjalan lancar, entah perkara jaringan atau kendala lain. “Keselll bangett kalau kayak begini terus we, ada aja kendala kalau kelas kita yang simulasi UNBK.” ujar Ara, “Udah ra mau gimana lagi udah kayak gini emang ceritanya, kendala teknis kalii.” sahut Pramitha, “Tau ahh bikin emosii aja” sambung Khriti. “Udahh dehh yang sabar kita tu, kan masih ada simulasi terakhir, simulasi ke 3. Mudah-mudahan berjalan lancar. Jadi pas UNBK ga kagett bangett.” 

              Setelah sepekan tiba rabu sore kala itu diadakan simulasi UNBK ke-3, entah mengapa selalu saja jadwal XII IPA tuh selalu sore terus, nah kan ngedumel lagi mereka ber 4. Dimulai dengan sapaan pagi yang khidmat dari guru penanggung jawab simulasi, 4 sejoli tersebut merasa semangatt lagi, dan tentunya besar harapan lancarr percobaan terakhir. Selang waktu sudah dimulai dan bisa simulasi, akhirnyaaa “Yesss, akhirnya bisa juga simulasi terakhir, hampirr selesai” Putri berkata ditengah-tengah kerecokan teman-teman sekelasnya yang saat itu pada merasa senang. Sahut Khriti “Yeahh aku juga put dah mau kelar nih.” Ara dan Pramitha juga tak mau berlama-lama dengan cepat menjawab soal-soal “Yuhuuu, kelar-kelar udah”. Gak lama dari itu eittzzzz ternyata mati lampu, dan Exambro terkeluar sendiri, dan soal-soal yang sudah di jawab ternyata belum ke admit. Waduhhh teriak sekelas “Yahhhh mati lampu pulak” sambil menertawakan keapesan sekelas. Hahahaaa

             Ternyata setelah melewati proses yang cukup panjang, kelar juga ujian-ujian dan ujian. Kala itu ke-4 sejoli itu sudah mendaftar untuk masuk ke kampus impian masing-masing. Setelah pulang sekolah, siang itu Ara memberi khabar melalui Group WhatsApp, mengabari bahwa dirinya lulus dikampuss yang bagusss di kota kami tinggal, ujarnya “Weee, aku lulus di STMIK”. Sahut ke 3 sahabatnya “yeyyyy selamatt Ara sayanggg, cieeee uhuyy udah sah jadi calon maba”. “Makasih banyak sayang-sayang aku” sambung Ara. Tak lama kemudian selang setengah bulan khabar bagus di sambung oleh Khriti melalui pesan WhatsApp”Weee aku lulus di Unand”. Ketiga sejoli itu merasa sangatt senang sekaliii “Selamattt beb atas kelulusannya ya, semangatt.” Sahut kegita temannya melalui chatting WA. Tak hanya sampai disitu akhirnya khabar baikk di sambung oleh Pramitha, kala itu sore pengumuman kelulusan tempat ia mendaftar, ternyata ia lulus juga we, cepat-cepat memberi khabar ke 3 temannya “Ooo We aku lulus we di POLTEKKES.” “Yeyy selamattt pramitha, cihuyy maba..” sambung dari ketiga teman-temannya. Hari-hari dijalani dengan perasaan yang sangatt gembira. Kala itu putri senang dan sedih, tersisa seorang diri, dirinya saja yang masih belum mendapatkan kepastian dari pengumuman kelulusan kampu tempat ia mendaftar, karena memang sangat lama. Siang itu putri merenung, dalam hati Wahhh teman-temanku orang yang hebat, mereka sangatt baik, mereka pintar, mereka beruntung lulus di kampus yang sangat bagus, dan mereka adalah orang-orang yang aku sayang. Putri sempat berputus asa karena khabar kelulusan tak kunjung datang, berfikir dan mulai negative thinking, berfikir bagaimana jika ia tidak lulus. Apa yang harus dilakukannya, pasalnya pendaftaran kampus lain sudah di tutup. Hanya ini yang diharapkan satu-satunya sebab beberapa program masuk kampus ia tidak lulus. Sungguh pahit kenyataan hidup ternyata. 

             Selang beberapa bulan tiba saatnya putri mendapat khabar bahwa sore kala itu di bulan April pengumuman kelulusan tempat ia mendaftar kuliah. Dan yahhh dengan hati ikhlas dan berserah putri siapp menerima jika ternyata harus menghadapi kenyataan pahit lagi. Dengan mata tertutup putri mengecek kelulusan, dan pas buka mata. “Alhamdulillah, ya Allah aku lulus juga.” Tak percaya dengan kenyataan, putri mengecek beberapa kali dan hasilnya tetap sama yaitu LULUS. Sontak ia bersujud syukur dan bergegas berloncat-loncat gembira, karena pada akhirnyaa putri juga mendapat khabar baik menyusul ke 3 sahabatnya itu. Langsungg mengabari temannya di Group WhatsApp, “Gezzz aku lulus we di Unimed.” Mengetik dengan tremor sembari tak percaya dia dan sahabatnya bisa lulus di kampus impian mereka. “Selamat ya putt, akhirnya yeyyy kita semua bisa lulus, kita manusia-manusia yang hebat.” Sambung ke tiga teman-temannya. Mereka berbahagia telah resmi menjadi maba di kampus impian mereka. 

          Pesan yang ingin penulis sampaikan, carilah teman yang bisa menemani, menyemangati, dan intinya saling support satu sama lainnya. Lakukan kegiatan positif bersama, jangan mudah menyerah, belajar-belajar dan terus belajar. Usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Setelah berusaha, tetaplah ikhlas dengan segala konsekuensi yang akan dihadapi walaupun itu pahit. Tuhan maha baik, pengatur sebaik-baiknya rencana.

Sekian dari penulis, Terimakasih

Salam sayang untuk pembaca cerpen ini

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.