https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Rumah di luar Rumah
Bukankah setiap orang memiliki rumah
Tempat yang memberikan pelukan hangat
Tempat yang mendengarkan penuh perhatian
Tempat mengalunkan canda
Menggoreskan senyuman bersenandu tawa
Aku juga memiliki tempat itu
Tempat yang kurindu dari jauh
Tempat yang atapnya menyeka air mata
Dindingnya membalut luka
Pintunya membuka harap
Lantainya menghapus lelah
Bolehkah kujumpai belaian rumah di luar rumah?
Aku disini
Memeluk sejuk yang semakin dingin
Walau kupinta berubah hangat
Berpijak pada kerikil yang menjelma bak duri
Walau kumohon berubah marmer
Bersandar pada lengan yang perlahan lelah
Walau kuingin tetap kuat bertahan
Bagaimana bisa kujumpai hangatnya rumah di luar rumah
Rasa Salah
Bagaimana kusebut rasa ini
Semakin ku kenang kejadian tempo hari
Semakin sesak rasa dada ini
Semakin peluh lisan ini
Semakin ku kenang kejadian tempo hari
Semakin aku tidak mengerti
Seperti saraf dikepala ku tersumbat dengan benang kusut
Seperti batu berat menimpa dada ku
Seperti bendungan dipelupuk mata ku akan runtuh
Bagaimana kusebut rasa ini
Bisakah awan disana jelaskan
Mengapa semuanya seakan aku yang salah
Bisakah angin disini teriakkan
Mengapa aku yang harus memohon maaf
Bisakah rintik air ini menyadarkan
Mengapa aku tak bisa berpaling dan terus meratap
Bisakah rumput ini menjawab
Mengapa kaki ku terpaku tak dapat pergi
Rumah
Kau bukan pemilik tanah yang lapang ini
Tapi kau tetap setia berdiri disini
Kau bukan pemilik dua belah daun pintu
Tapi tanganmu terbuka terbentang memberi peluk
Kau bukan pemilik lantai kaca
Tapi padamu aku berdiri gagah
Kau bukan pemilik dinding kokoh
Tapi padamu aku bersandar melepas peluh
Kau bukan pemilik atap teduh
Tapi kau senantia member teduh
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.