Rotasi Semesta - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Rotasi Semesta


Bulan sendirian

tak bergeming meski bersama kegelapan

bertahan meski ditelan kehampaan

tidak ada wujud yang ingin memperhatikan


Mengherankan jika tetap tegar

Meski bintang jadi penggemar

Namun malam mampu membuatnya tenggelam

Hingga kembali dirangkul kelam


Berbeda dengan mentari

Rumput pun menanti hadirnya menyinari

Terdengar aneh tapi ini yang kusadari

Bulan nampak seperti anak tiri


Padahal ia yang menghapus fatamorgana

Menggantikan senja

Menemani di kala lejar

Sebab kilas balik rasa yang tak kunjung pudar





Abu-abu dan Jingga



ia berharap kaulah sang senja

akan datang kembali walau tanpa diminta

ternyata salah

kini ia mulai hilang arah


Senyum yang dulu hadir

seakan telah berakhir

sebab pergi tanpa aba-aba

Meninggalkan pesan yang melebur dalam dada


terlalu banyak diksi kias

hingga tak mampu terucap dengan jelas

seperti kenang yang berbekas

meski tiada balas


semakin buram

hingga bersatu dengan malam

Berkisah tentang masa kelam

Dengan candamu yang lalu sebagai diazepam




Redup dalam kata



merasa berada di persimpangan

akankah merelakan atau melupakan

Namun jalan seolah terblokir

sebab rasa yang tak kunjung berakhir


ingin menanam dusta

tetapi hati terus rindu akan nama

entah siapa yang dituju

terlalu aneh jika itu kamu


tiada lagi diksi temu 

lantas bisa apa

tak juga berharap akan satu

melainkan melupa sebab tak bersua"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.