https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Rasa
Oh, layaknya hamba yang
merindukan tuhanNya.
Tapi, apa persiapan kita
Menghadap sang kuasa ?
Memang rindu.........
Namun, sepertinya rindu tak nyata
Hanya lisan semata,
Hanya tulisan demi pujiannya.
Mungkin sajadah bertanya - tanya
Dimana tuannya berada ?
Mengapa tidak ada yang bersujud
Menyembah tuhannya di tengah gelapnya malam.
Oh, nyatanya tuannya sedang terlelap
Indah bersama dosanya.
Lulur Air Mata
Rintik hujan jatuh
Kotak hati rapuh
Tak sengaja bernostalgia jauh
Ku sangat rindu , sungguh
Berjanji , untuk belajar dari semua kesalahan
Berjanji , untuk tak lagi mematahkan
Tak sedikit pun aku meminta
Mendengar tangisan
Tangisan sang pemilik kekuasaan
Kekuatan yang benar adanya
Jika itu perlawanan
Sangat menyesal ,
Sempat membuat polesan luka
Yang cukup tebal
Entah seberapa banyak dosa fatal
Sedang kewajiban masih kerap ditinggal
Apa tuhan masih mengizinkan ?
Tetapi...
Apapun itu tetap butuh keyakinan
Terlanjur Asing
Perkenalkan ini saya bukan aku
Dengan sakit kronis
Disebabkan tikaman tak kasat mata
Yang menrangkul dan menusuk
Dengan Telinga menuli
Mata memejam
Dan hati lebam lebam
Mengapa ?
Saya yang terluka
Dia yang kamu rawat dengan cinta
Baiklah...
Mungkin saya dan kamu sudah usang
Hancur bahkan
Kamu baik selama ini
Tapi...
Entah kenapa dimata ini
Pengkhianata sangat menjijikan
Sengaja puisi ini tertulis saya
Karna aku...
Terlalu akrab untuk kita
Yang Terlanjur Asing.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.