Penantian terakhir...

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Penantian terakhir...


Matahari lah segalanya..

Bersinar tanpa peduli gelapnya dunia..

Hingga awan mendung datang..

Dan menutup sepasang mata..

Aku masih setia dalam penantian..

Tetap tegar menunggu kabar..

Melangkah perlahan agar kita bisa sejajar..

Memperjuangkan arti kata masa depan..

Mawar pun juga akan layu..

Kepergian mu itu takkan pernah kembali..

Meninggalkan sebuah janji..

Yang belum kau tepati..

Jika nyawa tak dapat menyatukan kita..

Biarlah jiwa yang menjadi penentunya..


**

Harapan yang menyakitkan


Lilin masih menyala...

Walau akhir itu akan membakarnya..

Kalau ini hanya ketertarikan sesaat..

Lantas mengapa aku terluka hebat?

Cinta itu seperti perang..

Mudah dimulai..

Sulit diakhiri..

Dan mustahil dilupakan..

Biarlah aku terus berharap..

Karena itu bahagiaku..

Walau kau takkan pernah mewujudkannya untukku..


**

Tak berharga


Ada tangis yang tak bisa ku jelaskan..

Ada harapan yang tak pernah ku wujudkan..

Berakhirlah dengan kata menyesal..

Tentang tak dihargainya sebuah perjuangan..

Berakhir olokan..

Dan dalamnya kesedihan..

Kejamnya kehidupan..

Membuatku bertahan..

Tak peduli berapa banyak luka yang kau timpakan..

Bukankah diamku sudah menjadi jawaban?

Hatiku bukan sesuatu yang dapat kau katakan..

Rasaku bukan sesuatu yang dapat kau jelaskan..

Tapi cintaku,mampu tuk kau rasakan..

Dan rasa sakit yang mendalam..

Terlalu sulit untuk terhapuskan..

Masih layakkah jika aku bertahan?"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.