Minggu tanpa libur - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "⚫Minggu tanpa libur


Senin.......

Setelah senin selasa

Setelah selasa rabu

Setelah rabu kamis

Setelah kamis adalah jumat

Setelah jumat munculah sabtu

Setelah sabtu datanglah minggu.....


Akhir pekan telah tiba

Secara umum pasti menganggap hari minggu adalah hari libur...

Waktu untuk bersantai

Waktu untuk bertukar fikiran

Waktu untuk melepas stres

Waktu untuk melepas dahaga 

Waktu untuk bersama kumpul bareng keluarga,teman,sahabat,maupun sang kekasih.....

Dan sebagian orang hari minggu adalah hari untuk berhenti bekerja


Tapi juga ada sebagian orang yang tak bisa menikmati hari libur..

Akan pekerjaan yang tak ada batas,

Akan tugas tugas yang harus diselesaikan

Akan tanggungjawab yang harus dilaksanakan


Siang dan malam tak kenal lelah

Jari jari yang terus aktif di depan keyboard,

Memenuhi file brankas,

Goresan goresan di atas kertas

Memenuhi satu buku...


Mata yang mulai kabur

Kepala yang mulai berat

Tangan yang tak lagi kuat

Jari jari yang telah kendur


Hari demi hari

Malam demi malam

Tak kenal lelah

Minggu tanpa libur


Ditengah kesibukan ia hanya

bisa menatap mereka dari kejauhan

hanya ada kebahagiaan,kegembiraan hari minggu yang dialami,,,,


Tetapi bekerja di tengah hari libur semua orang

Bukanlah hal yang begitu buruk....



Kata orang kerja keras adalah uang untuk membayar kesuksesan. Oleh karena itu setiap kita seharusnya memiliki etos kerja yang tinggi.



⚫Tegar


Kehidupan sekarang memanglah begitu beda...


Tak ada kehidupan yang begitu sempurna dan indah karena.

Jika hanya derajat yang membuat hiduk akan lebih sempurna.

Mengapa harus derajat yang menjadi perbedaan di antara kita?.

Aku sungguh tak sanggup dan tak ingin hanya karena derajat  di antara kita muncul perselisihan.


Aku sangat ingin seperti kalian.

Aku berharap bisa seperti kalian.

Mengapa kalian semua bisa.

Mengapa kalian semua berhasil.

Kenapa aku tidak bisa,

Kenapa aku tidak bisa se berhasil kalian?..


Di saat aku terjatuh kalian acuhkan.

Di saat aku dibawah kalian rendahkan.

Di saat aku merasa sedih kalian abaikan...

Tutur kata yang menyakitkan terpendam begitu dalam.


Hinaan dan remehan kalian membuat hati ku semakin terpukul.


Terkadang aku ingin berteriak sekuat tenaga,

Mengapa derajat menjadi penghalang diantara kita.

Hatiku berkata mengapa dunia 


Se-kejam ini..

Se-sakit ini..

Se-perih ini..


Di saat diriku mulai terdiam,

Di saat diriku mulai berada dititik terpuruk,

Hati yang telah gelap.

Berada di lorong yang sepi,sunyi,kotor,dan begitu kelam.....


Aku hanya bisa terdiam dan meratapi kepahitan dunia yang begitu kejam....

Berdiri sendiri meratapi nasibku yang malang..


Melihat dari kejauhan kehidupan kalian yang begitu sempurna dariku.....

Tanpa mengetahui hidup yang kurasakan.


Walaupun begitu,bahwa kehidupanku lebih baik dari pada kalian.

Walau memang tak seindah kalian


Tetapi aku memiliki orang terdekat dan tercinta yang selalu ada di saat aku terjatuh.

Orang yang selalu memperhatikanku,orang yang paling setia

Bagaikan malaikat.....


Karena derajat bagi kami tak lebih dari sebuah bunga yang amat indah.



⚫Sepercik harapan


Rinduku ingin dikenang

Bukan rindu yang terlarang

Hatiku ingin dipegang

Bukan hati yang terbuang


Untukmu yang sedang disana

Ku harap engkau akan selalu

Menjaga matamu

Menjaga hatimu

Menjaga imanmu

Menjaga perkataanmu dan

Menjaga perilakumu......


Cintaku yang suci....

Rinduku yang murni....

Bagai seribu bintang yang menyinari

Dalam kegelapan malam hari.....


Tampak langkahku ingin mengukir

Dalam lafal lafal zikir

Dalam baluran rindu

Aku tersedu.....


Sujud suciku diatas hamparan sejadah putih.

Menghadap barat

Bersenandung butiran butiran suci.

Sholawat yang dilantunkan..


Jiwa hampa tanpa cinta, 

hati hampa tanpa iman...


Hiburlah hatimu

siramilah ia dengan percikan hikmah.

Seperti halnya fisik

hati juga merasakan letih...."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.